Asrama [TREASURE]

BAB 21

Mashiho terbangun dari tidurnya saat mengetahui kalau hyunsuk tidak ada di dekatnya.

Ia mengedarkan pandangannya melihat sekeliling kelas berfikir kalau hyunsuk akan pindah tempat, tapi ia tidak melihat hyunsuk di dalam kelas.

Dengan panik mashiho berdiri dan berteriak.

"Hyunsuk hilang!"

Teriakannya itu mampu membuat semuanya terbangun dan langsung menghampirinya.

"Hyunsuk hilang,kita harus cari" ujar mashiho.

"Kita berpencar"

Mereka semua membagi diri masing masing untuk pergi berpencar.

Namun salah satu dari mereka malah tersenyum miring sebelum keluar menyusul yang lain.

"Gimana?" Tanya mashiho ke haruto.

Haruto hanya menggelengkan kepalanya.

Mashiho meraup wajahnya frustasi,ia sekarang benar-benar khawatir dengan hyunsuk, meskipun ia sering bertengkar dan saling mencurigai satu sama lain mashiho tidak benar benar mencurigai hyunsuk saat itu.

"Lo dimana sih!"

Baru saja mashiho akan turun ke lantai bawah ia mendengar teriakan Asahi yang memanggilnya.

"Mashiho di sini!"

Dengan cepat mashiho berlari menuju asal suara Asahi dan sampailah ia di tempat Asahi.

"Nggak mungkin..." Lirih mashiho saat masuk ke dalam kamar mandi dan melihat hyunsuk yang sudah terbaring dengan wajah sedikit membiru dan luka di kepalanya.

Jihoon yang memang sedang berada di dekat hyunsuk berdiri membiarkan ruang untuk mashiho.

"Nggak mungkin"

Air mata mashiho jatuh mengalir di pipinya,ia menjatuhkan dirinya di samping hyunsuk lalu menunduk menahan isak tangisnya.

Mereka semua yang melihat mashiho menangis ikut bersedih ditambah sekarang mereka kehilangan teman mereka lagi.

"Maafin gue,maaf.."

Di saat mashiho menunduk ia melihat sesuatu di dekat tubuh hyunsuk yang terlihat familiar dengan cepat ia mengambilnya.

"Name tag"

Mashiho mengusap darah yang menutupi nama di name tag tersebut,dan betapa terkejutnya ia saat melihat nama yang tertulis di sana.

"Park jihoon"

Dengan perasaan marah mashiho berdiri dan menghampiri jihoon.

"Apa?" Tanya jihoon melihat mashiho yang menatapnya dengan tatapan marah.

"Sialan!"

Bugh!

Mashiho langsung melayangkan pukulannya dengan sangat kuat ke arah rahang jihoon.

"Lo apa apaan hah!" Marah jihoon tidak terima ia dipukul tanpa salah apapun.

"Lo pembunuh sialan!"

"Gue bukan pembunuh!"

Mashiho memperlihatkan name tag yang ia temukan tepat di wajah jihoon.

"Ini apa? Punya lo kan?"

Jihoon terdiam saat melihat name tag nya berada di tangan mashiho.

"Lo dapat darimana?"

Asahi berjalan mendekati mereka dan mengambil name tag di tangan mashiho dan melihatnya.