EdFel ' 02

11.2K 515 8
                                    

Sementara disisi lain Farel berama dengan kawan"nya baru saja keluar dari lapangan futsal. Mereka sehabis berlatih tanding untuk mengikuti turnamen yang mewakili sekolah.

Langit mulai semakin gelap, ia melihat lockscreen di handphonenya, disana menunjukkan waktu pukul 18 lebih.

" Farel gue Galih sama Sagara duluan ya" ujar  temannya bernama Kevin sampul menepuk pundak Farel.

Farel pun menengok dan menggangukkan kepalanya.

Kevin, Galih dan Sagara mulai berjalan menjauh, kini hanya menyisakan Farel dan beberapa anak lainnya yang mungkin masih ingin berlatih ataupun belum ingin pulang.

Farel mulai mengemasi barang-barangnya dan memasukkannya kedalam tas. Ia sedang terburu-buru mengingat sang kakak pasti lama menunggunya.

Ia berlari menuju ke arah gerbang sambil menenteng tasnya dibahu. Sesampainya di depan ia sama sekali tidak menemukan kakaknya yang biasanya duduk tak jauh dari gerbang saat menunggunya.

Ia menengok ke kanan dan ke kiri namun nihil tak menemukan keberadaan Felix. Ia membuka ponselnya, tidak ada juga pesan yang datang dari kakaknya. Jika kakaknya itu pulang duluan  dia pasti akan mengirimkan sebuah pesan padanya, namun kini tak ada yang berarti kakaknya itu belum pulang.

"Ck kemana sih" kesal Farel, kemudian ia berjalan masuk ke kawasan sekolah kakaknya untuk mencari dimana kakaknya berada.

Di setiap kaidor Farel berusaha menghubungi kakaknya berkali kali namun tidak mendapat jawaban.
Ia menaiki tangga, langkahnya terhanti ketikan ia berada di depan pintu besar yang merupakan perpustakaan. Dia menggeser pintu dan kemudian masuk kedalam, keadaan sudah sangat sepi.

" kak lo dimana?"  Farel mulai menelusuri setiap perpustakaan.

"Kak..." 

"Sial " dirinya kini tidak mendapat jawaban berarti kakaknya tidak berada didalam.

Farel berjalan keluar, menutup kembali pintu perpustakaaan. Ia terus berusahan mencari keberadaan Felix.

Tak jauh dari tempatnya berada didepan terlihat toilet. Ia mencoba untuk mencari kedalam berfikir mungkin kakanya ada didalam , Ia membuka setiap bilik toilet namun kosong.

Setelah membuka bilik toilet yang terakhir, ia terkejut mendapati sosok kakaknya yang tak sadarkan diri tergeletak dilantai dengan tubuh yang sudah telanjang bulat.

"ASTAGA KAK..." Farel  terkejut melihat kondisi Felix saat ini.

Ia segera memindahkkan kepala Felix keatas pahanya, melihat tubuh kakaknya tidak memakai sehelai kainpun ia mulai mengeluarkan seragamnya yang ia masukkan kedalam tas dan mulai memakaikannya pada tubuh Felix.

Saat melihat ke area bawah kaki Felix ia melihat bercak darah di  sekitar kemaluan dan juga sedikit berceceran dilantai. Hatinya sakit  saat melihatnya, bayangkan sehancur apa  dirinya saat melihat kakaknya yang pasti telah mengalami pelecehan. Ia gagal menjadi sosok adik yang seharusnya menjaga kakaknya yang lemah.

Dengan berhati hati ia nulai memakaikan celana pada Felix. " maaf...maaf...maaf" dia terus menggumamkan kata maaf tak sadar ia juga mengeluarkan air mata.
Siapa yang telah melakukan hal keji pada kakaknya ia bersumpah tidak akan memaafkannya.

ACCIDENT - EdFel ' [BL|mpreg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang