Kedua mata elangnya menatap kearah tribun yang tadi membuatnya sempat terdiam ditengah lapangan , saat dipertandingan tadi pandangannya tak sengaja bertemu dangan sepasang mata seseorang yang akhir-akhir ini sudan mengganggu pikirannya.
Netranya menuju area kursi tempat penonton dimana tadi diduduki oleh sosok siswa yang pernah ia lecehkan saat itu. Mengingat kejadian itu membuat hatinya tidak tenang, ia berniat melupakannya namun tubuh dan otaknya justru menolak mentah.
Kedua alisnya menyatu saat menyadari ia tidak menemukan dia melainkan terlihat seorang perempuan yang bersama dia sedang bergerak kebingungan.
"Kemana dia perasaan dia disana? "
"Apa dia baik-baik saja?"
"Ck kenapa gue mikirin dia" Edgar menggeleng berusaha menepis apa yang baru saja ia katakan dalam hatinya.
"Yaelah Ed lo gak kasihan apa sama tuh cewek? tega banget lo jadi cowok, nih ya kalo gue jadi lo udah gue minum tuh air kalo bisa gue tembak tuh cewek" serbu temannya yang bernama Lion yang duduk dikursi sebelahnya.
Edgar neremas botol kosong hingga mengkerut di tangannya " bisa diem gak lo Lion " geram Edgar memandang tajam temannya itu terus mengoceh.
"Eh gue berc- " ucapan Lion terhenti saat pandangan Edgar semakin menajam kearah belakang tubuhnya, iapun berbalik ternyata terlihat Deon berjalan menuju mereka.
"Belum puas lo udah kalah? Mau ngapain lagi lo" ujar Jeff yang lebih dulu menghampiri Deon.
Deon manautkan kedua alisnya "gue gak ada urusan sama lo" kemudian beralih ke belakang Jeff dimana Edgar sudah berdiri dibelakang "urusan gue cuma sama seorang bajingan dibelakang lo" tunjuknya pada Edgar.
"Kalau gue bajingan terus lo apa?" Jawab Edgar terdengar dingin.
Deon yang sudah tersalut emosi langsung mengambil ancang-ancang untuk memukul wajah Edgar namun sebuah tangan lebih dulu untuk menghentikannya.
"Gue emang gak ngerti hal apa yang buat lo kayak gini Deon, tapi kali ini jangan buat keributan" Jeff menghempas kasar tangan Deon.
Terlihat Nicholas yang berjalan menuju mereka"woy Deon mau apa lo babii, mau adu jotos lagi? Sini lo gue ladeni sekarang" ujar Nicholas tiba menghampiri mereka sambil meremas kepalan kedua tangannya didepan dada.
Edgar maju menghadap Deon yang sedang menatapnya dengan kebencian sedangkan dirinya hanya menampilkan wajah datarnya.
"Denger Deon, gue gak ngerti apa maksud perkataan tempo hari yang lalu, dan juga.." Edgar menjeda perkataannya lalu kemudian membisikkan perkataannya tepat di telinga Deon "gue juga gak kenal adik lo. Ngerti " lanjutnya sambil tersenyum smirk.
Raut wajah Deon terlihat semakin menahan amarahnya bahkan kedua tangannya mengepal begitu kuat disamping badannya hingga terlihat urat yang menonjol.
"Jangan sok pura-pura lo Edgar, hidup gue hancur karna lo. Dengan gampangnya lo ngomong gitu BANGSAT LO" tanpa sadar ia mencekram erat baju Edgar.
"Deon cukup!! Semisal kalo lo punya salah kita bisa selesain masalah ini bareng-bareng, kita cari jalan keluarnya bukan dengan cara kayak anak kecil gini" lerai Jeff yang sadari tadi menahan emosi melihat temannya kini tiba-tiba saling membenci.
"Bener kata Jeff, lo gila ya? Kita tuh sahabat kenapa lo malah jadi egois gini" Nicholas pun ikut menimpal.
Deon menatap semuanya secara bergantian sambil tertawa paksa "jalan keluar? Udah gak ada jalan keluar" setelah itu ia berbalik meninggalkan tempat.
Namun beberapa langkah ia kembali menengok kebelakang, menatap Edgar dengan penuh kebencian dikedua matanya "gue pastiin lo menderita lebih apa yang gue alami" ucapnya lalu berjalan menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENT - EdFel ' [BL|mpreg]
Fiksi RemajaFelix yang gagap saat bicara. Suatu saat ia harus menerima takdir yang membuatnya hancur seketika, dimana ia dilecehkan oleh kakak kelasnya sendiri hingga menumbuhkam sosok makluk kecil yang tumbuh bersemayang didalam perutnya kini. Akankah dia mend...