"JELASKAN PADA IBU APA MAKSUDNYA INI!!!!" Rosa berteriak dengan keras dan menatap putranya tajam. Fengan derai air mata yang semakin deras ia meminta perjawaban dari sang putra.
Tubuh Felix terasa membeku, dia hanya diam tak berani untuk menjawabnya, mulutnya terasa kelu dan tak bisa bersuara.
Dari mana ibunya itu tahu, padahal kemarin ia sudah membunyikan barang itu di dalam tumpukan baju lemarinya.
"JAWAB IBU JANGAN HANYA DIAM SAJA FELIX!!" Kedua kelopak mata Rosa tampak memerah.
"INI PUNYA KAMU APA BUKAN?" Tanya Rosa sambil menunjukkan kedua benda itu yang terletak diatas meja.
"I-itu pun-ya Felix b-buk" ucap pelan Felix, ia menunduk mengakui bahwa itu miliknya. Seluruh badannya bergetar tertanda bahwa dirinya menangis.
Ia tak menyangkan hari ini adalah hari yang tidak berpihak padanya. Siang tadi lagi-lagi mendapatkan penolakan sang Ayah dari bayinya lalu sekarang ibunya juga telah mengetahui kehamilannya yang selama ini ia sembunyikan.
Bayangkan bagaimana perasaan sosok Felix saat ini.
Sang ibu memegang dadanya dan meremasnya dengan kuat. Ia menggeleng, tak menyangka putra sulungnya melakukan kesalahan yang sangat fatal.
PLAKK
Rosa menampar pipi Felix dengan kencang, hingga tertoleh kesamping. Felix yang terkejut tiba-tiba ibunya menamparnya dengan kencang juga membuatnya hilang keseimbangan dan langsung tertunduk di lantai.
Ia memegang pipinya yang baru saja tertampar, rasanya panas sekali di permukaan kulit halusnya. Sedangkan tangan sebelahnya langsung menyentuh perutnya yang sempat terasa kram tadi.
"Kak.." Farel yang baru keluar dari kamar langsung menghampiri kakaknya yang sudah terjatuh dilantai.
"Ibu kenapa tampar kakak buk?"tanya halus Farel sambil menuntun tubuh kakaknya untuk berdiri dan mendudukkannya dikursi.
Rosa hanya diam, ia melihat kedua anaknya didepan secara bergantian. Farel yang heran plus bingung mengapa ibunya juga ikut menangis.
Ia beralih menghampiri Rosa "ibu juga kenapa nangis, coba jelasin ke Farel. Farel bingung buk"
"Tanya kakakmu jangan tanya ibu!" Ucap nyalang Rosa.
Farel menghela nafasnya pelan, ia kembali menatap Felix yang masih tertunduk di kursi sambil menangis seseguknya.
"Kenapa?" Tanya Farel mencoba untuk bersabar.
Felix hanya diam, ia tak berani menatap ke depan. Ia hanya menangis dan memeluk perutnya dengan erat.
Dahi Farel mengkerut saat pandangannya tak sengaja melihat sebuah alat taspek beserta selembar foto USG di atas meja.
"Ibu hamil?" Ia terkejut, apakah ibunya itu hamil kembali dan membuatnya menangis.
"Bagaimana ibu bisa hamil kalau bapak kalian udah gak ada" ucap tegas Rosa menatap Farel "kamu tanya kakakmu!!!" Sambungnya sambil jarinya menunjuk ke arah Felix.
"Kak jawab gue, jangan buat gue makin bingung sama semua ini" frustasi Farel.
"Dengerin ibu ngomong" titah Rosa.
"Ibu tadi mau masukin baju Kakakmu yang udah ibu lipat ke dalam lemarinya. Pas ibu buka lemarinya, baju yang ada di dalem itu berantakan. Ibu langsung keluarin semuanya dan nyusun ulang, tapi apa yang ibu temuin, ibu lihat kedua benda itu disana" Rosa menunjuk ke arah meja dengan dagunya.
"Ibu kaget, ini punya siapa? Kok bisa ada di lemari kakakmu. Gak lama kalian pulang, ibu tanya kakakmu itu punya siapa. Ternyata itu punya kakakmu Farell hikss..hikss kamu tahu kan apa artinya? KAKAK MU HAMIL FAREL" Rosa menjelaskan apa yang ia alami tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENT - EdFel ' [BL|mpreg]
Teen FictionFelix yang gagap saat bicara. Suatu saat ia harus menerima takdir yang membuatnya hancur seketika, dimana ia dilecehkan oleh kakak kelasnya sendiri hingga menumbuhkan nyawa di dalam dirinya. Akankah dia mendapatkan pertanggung jawaban dari sang ayah...