Waktu terus berjalan terhitung hampir satu bulan sejak kejadian yang menimpa Felix kemarin. Dia berusaha melewati hari-harinya seperti sebelumnya.
"Huek...huek..huek..huhgg" Felix membasuh mulutnya lalu tertunduk lemas.
Sudah beberapa kali ia bolak balik ke kamar mandi untuk mengeluarkan isi perutnya, namun ia bingung kenapa yang keluar hanya cairan bening saja. Ia merasakan mual yang hebat dipagi hari sekali, tubuhnya pun sudah terasa lemas dan kepalanya terasa pusing.
"Ughhh...huek..huek..huek..uh..ughh" perutnya terasa bergejolak lagi lalu ia kembali memutahkan cairan bening lagi.
"Nak kamu kenapa? Buka pintunya nak ibu khawatir" dari luar ibunya terus mengetuk pintu, pagi pagi sekali saat di dapur ia melihat Felix yang tiba tiba berlari ke kamar mandi dan kemudian terdengar suara muntahan dari dalam.
Cklek..
"I-ibuk" Felix kaget kenapa ibunya bisa ada di sini.
"Ayo sini duduk dulu" Rose menuntun putranya untuk duduk di kursi makan.
"Ibu ambilkan minyak putih dulu" lanjutnya lalu pergi ke kamar untuk mengambil minyak.
Kemudian sang ibu kembali dengan sebotol minyak digenggamannya. Ia duduk didepan Felix lalu ia membuka baju seragam Felix dan mulai menggosokkan minyak di perut Felix juga di belakang tubuh Felix.
" kamu muntah didalam tadi, kamu masuk angin nak?" tanya ibu sambil terus mengoleskan minyak ke tubuh anaknya.
Felix menggeleng" Felix g-ak te-tahu buk, ti-tiba tiba per-rut Felix g-ak enak" jawabnya.
"Minggu lalu kamu baru sembuh lo nak kok sekarang sakit lagi, kalo capek istirahat aja ya gak usah dipaksain" tutur ibu.
Felix mengangguk.
"Hari ini juga mau dipaksa buat sekolah juga?" sambil menyimpan minyak putih ke dalam.
"I-iya buk" jawab pelan Felix sambil memakai seragamnya kembali.
....
"Baik jam ibu sudah habis kalian bisa istirahat" Guru yang mengajar pun keluar dari kelas.
"Iya buu" jawab serentak.
Bel istirahat pun berbunyi, keadaan kelas yang tadinya diam kini menjadi ricuh. Sebagian mereka keluar berbodong-bodong ke kantin untuk mengisi perut mereka ada juga sebagian yang masih dikelas karena membawa bekal sendiri dari rumah.
Felix membuka botol minum lalu meneguknya sedikit, setelah itu ia kembali menekuk wajahnya di atas tumpukan kedua lengannya di atas meja. Hari ini ia memang tidak membawa bekal karena perutnya yang selalu terasa berputar didalam, sepanjang pembelajaran tadi ia menahan rasa mual.
Hira yang selesai menyimpan bukunya dan ingin ke kantin pun menoleh kesamping, ia heran tumben sahabatnya itu tidak mengeluarkan bekalnya.
"Felix kamu gak makan? Kamu gak bawa bekal hari ini?" Ia menggoyangkan tubuh Felix.
Felix mendongak "E-nggak "jawabnya pelan
"Kenapa kok tumben gak bawa bekal?" Heran Hira sambil duduk kembali ke kursinya.
"E-emang seng-aja kok" dirinya memang sengaja tidak membawa, tadi pagi ibunya memaksanya untuk tetap membawa bekal seperti biasanya namun ia menolaknya.
"Yaudah ikut aku ke kantin yuk" putusnya secara tiba-tiba .
"A-aku disini a-aja ya"Felix menggeleng pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENT - EdFel ' [BL|mpreg]
Teen FictionFelix yang gagap saat bicara. Suatu saat ia harus menerima takdir yang membuatnya hancur seketika, dimana ia dilecehkan oleh kakak kelasnya sendiri hingga menumbuhkam sosok makluk kecil yang tumbuh bersemayang didalam perutnya kini. Akankah dia mend...