Setelah dua hari dirinya absen, kini Felix mulai kembali pergi ke sekolah seperti biasanya, walaupun dirinya belum benar benar bisa untuk menerima kondisinya saat ini. Felix tidak ingin membuat ibu dan adiknya khawatir padanya.
Didalam kelas semuanya sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing karena saat ini guru mapel yang terjadwal mengajar sedang tidak hadir pagi ini. Begitupun Hira duduk disampingnya saat ini ia tengah memegang hanphone sambil senyum-senyum sendiri.
Sedangkan Felix sadari tadi hanya melamun memandang keadaan luar melalui cendela. Dirinya bingung harus bagaimana setelah dua hari yang lalu ia mengetahui bahwa kini dirinya sedang mengandung, apa yang akan terjadi ketika keluarganya mengetahui kondisinya, ia masih belum siap melihat reaksi ibu dan adiknya.
BRAKK..
Pintu mendadak terbuka dari luar. Hal itu membuat seisi penghuni kelas menjerit karena terkejut mendadak suara dobrakan itu. Ternyata pelakunya adalah Tasya dan kedua temannya Reva dan Dinda yang baru saja kembali dari toilet.
"GAESS...GUE PUNYA BERITA NIH!!!" Teriak Tasya sambil berlari menuju segerombolan perempuan yang berada didepan.
"Babi lo Tasya gue jantungan nih"
"Iya gue kira siapa ternyata elo"
"Emang anjing lo"
"Yaelah.. biasa aja kali. Eh kalian tau gak, itu kak Edgar sama yang lainnya lagi main basket dilapangan, sumpah mereka keren banget" Tasya sangat bergirang girang.
"yang bener lo Tasya, gak percaya gue" Riska menyipitkan kedua matanya kearah Tasya Reva dan Dinda secara bergantian.
"Yaiyalah, masa gue boong sih" kesal Tasya
" Nah mumpung kita lagi Free gimana kalo kita lihat kesana?" Lanjudnya sambil melambaikan tangannya mengajak kawannya untuk keluar kelas.
"Yuk.. gas ajalahh..hahaaha"
"Buruan ayok cepett gak sabar gue"
Setelah mendengar berita itupun beberapa perempuan langsung setuju untuk pergi ke lapangan. Sedangkan para laki laki tidak pergi, mereka kini hanya fokus untuk bermain Game di hanphonenya masing-masing.
"Felix kita juga lihat yuk, daripada disini gak ngapa ngapain coba" ajak Hira setelah mereka berdua sempat mendengar ucapan Tasya dan Dkknya itu.
"A-aku disini a-aja ka-kamu pergi a-ja" tolak Felix, dirinya memang menolak karena ia tidak ingin pergi keluar selain itu perutnya juga terasa mual.
Hira merenggut " ayolah Felixxx ayo ayo ayo"Hira menarik tubuh Felix untuk berdiri dari duduknya." Ayoooo felixxx" ia terus meregek.
"I-iya" lagi lagi Felix hanya pasrah mengikuti keinginan sahabatnya itu untuk berdiri. Hirapun tersenyum lalu segera ia menggenggam tangan kanan Felix.
Sebelum melangkah Hira berbalik menengok ke bangku disampingnya yang terlihat sosok perempuan yang duduk santai dengan buku tebal di genggamannya. " Valen kamu ikut gak?, kita mau ke lapangan nih" tanya Hira.
Felix yang disampingnya merasa bingung sejak kapan Hira dekat dengan sosok yang menurut Felix cuek itu, fikirnya.
Valen mendongak " Gak " jawabnya jutek kemudian beralih fokus pada buku tebalnya itu.
Hira mendengus" yaudah, yok Fel kita pergi" ia jembali menyeret Felix.
Felix dan Hira duduk disalah satu bangku tribun, mereka berada tidak terlalu jauh dari tempat dimana rombongan teman sekelasnya yang tadi berada.
Felix terus menunduk, disini sangat ramai dirinya merasa tidak nyaman disini, rasanya ingin kembali ke kelas saja namun ia merasa tidak enak pada Hira karena sudah terlanjur duduk di kursi penonton.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENT - EdFel ' [BL|mpreg]
Teen FictionFelix yang gagap saat bicara. Suatu saat ia harus menerima takdir yang membuatnya hancur seketika, dimana ia dilecehkan oleh kakak kelasnya sendiri hingga menumbuhkan nyawa di dalam dirinya. Akankah dia mendapatkan pertanggung jawaban dari sang ayah...