Yemima terdiam saat melihat kakak keduanya—Zakaria atau sering dipanggil Jek, menghampiri dirinya dengan langkah yang menggebu.
Lelaki itu menatap ke luar jendela dan kembali mendelik ke arah Yemima yang terlihat berkaca-kaca menatap Zakaria. "Itu Danu? Lo dianter dia lagi? Udah gue bilangin berkali-kali kalau Danu itu cowok brngsk—"
Yemima tak mengatakan apapun, gadis itu langsung memeluk Zakaria dan terisak pelan. Di kehidupan sebelumnya, Yemima dan kedua abangnya memang pernah sedekat ini, tetapi lagi-lagi karena ulahnya sendiri yang terlalu bucin terhadap Danu, ia selalu marah dan membanting barang saat kedua kakaknya membicarakan hal 'buruk' mengenai Danu.
"Mim? Hey, lo kenapa? Udah gue bilangin jangan deket-deket lagi sama itu cowok kuman, dia nyakitin lo di sekolah?" Zakaria mengusap pelan punggung Yemima, dalam hati kecilnya bertanya-tanya perubahan sikap sang adik yang begitu drastis.
Padahal kemarin, Yemima masih merajuk dan mode diam karena Zakaria meminta Danu untuk tidak ke rumahnya lagi.
Zakaria kembali menatap Yemima yang terisak, lalu apa yang terjadi pada adiknya itu? Apakah Danu menyakitinya begitu dalam? Apa yang sebenarnya terjadi di sekolah hingga Yemima menangis begitu histeris?
'Mima kenapa ya? Gue yakin si bajingan itu pasti nyakitin Yemima lagi, si Danu harus gue keroyok biar cepet mampus. Berani banget dia sama adek gue!'
Di kehidupan sebelumnya, Zakaria yang begitu menyayangi sang adik bungsu selalu memukuli dan mengeroyok Danu saat lelaki itu menyakiti dan menolak Yemima—tentu saja hal ini tanpa sepengetahuan Yemima. Saat sang gadis mengetahui hal itu, ia selalu mengamuk dan berkata bahwa dirinya sangat membenci Zakaria karena telah membuat Danu kesakitan.
Dulu, Zakaria tidak pernah menyerah untuk menyingkirkan Danu dari kehidupan Yemima, tetapi saat Yemima memutuskan untuk menikah dan kedua orangtuanya meninggal, lelaki itu menyerah dan memilih pergi ke luar negeri bersama kakak lelaki mereka yang pertama—Xander, dan meninggalkan Yemima sendirian dengan penyesalan yang begitu dalam.
Yemima masih terisak karena terus mengingat perkataan dan perbuatannya di kehidupan yang lalu, ia sadar selama ini sudah menyia-nyiakan hidupnya untuk orang yang tidak berguna. Di kehidupan ini, Yemima tidak akan percaya lagi pada lelaki, ia hanya akan mempercayai sang ayah dan kedua kakak lelakinya.
"Mim? Kenapa, sih?"
Yemima menghentikan tangisannya saat sang Mami menghampiri keduanya dengan nada khawatir. "Tadi pagi juga kayak gitu, ada apa? Lagi gak enak badan apa gimana?"
Gadis itu hanya menggeleng pelan, lalu beralih memeluk sang mami dengan erat. Ia sempatkan menghirup wangi yang menguar dari tubuh maminya itu. "Aku kangen masakan mami."
Tyas menatap Zakaria dengan khawatir dan menggerakkan mulutnya seperti, Kenapa sama Yemima?
Sedangkan Zakaria hanya menggelengkan kepalanya pelan pertanda ia pun tak tau, lelaki itu juga masih menatap Yemima penuh tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Go Back to Highschool
Teen Fiction[Beware! Harsh words dan adegan yang tidak patut untuk ditiru!] Yemima adalah seorang antagonis di kehidupan Danu dan Halwa, dari masa putih abu ia terus mengejar cinta Danu. Hal terparah yang Yemima lakukan adalah hampir mencelakai Halwa dan memaks...