Karena keadaan yang cukup mendesak, Yemima akhirnya menyarankan Kemal untuk menggotong Danu dan membawanya masuk ke dalam rumah, ia akan meminta dokter pribadinya untuk datang ke sini dan meminta sang dokter untuk memeriksa keadaan Danu.
Namun, saat dokter sudah datang dan memeriksa keadaan Danu ternyata Danu tidak apa-apa, lelaki itu hanya kelelahan dan terlalu stress.
Yemima kini masih menatap Danu yang terbaring dengan lemah di ranjang kamar tamu, gadis itu menggeleng dan memutuskan untuk membiarkan Danu beristirahat. 'Buat kali ini aja, Nu. Setelah ini, lo gak boleh masuk ke dalem rumah gue lagi.'
Yemima berbalik dan beranjak pergi dari sana, saat keluar dari kamar tamu, ia menatap mami yang tengah mengobrol bersama Kemal.
Raut wajahnya terlihat berseri, wanita paruh baya itu juga menunjukkan senyumannya saat mengobrol dengan Kemal.
Bagaikan deja vu, Yemima seperti melihat keadaan di kehidupan sebelumnya, tetapi dulu sang mami menampilkan raut wajah semringah itu saat mengobrol bersama Danu.
Sama persis, mereka mengobrol di ruang tamu, saat pulang sekolah dan...
Kemal menatapnya dari sana, hingga obrolan keduanya pun terhenti. Sang mami yang menyadari itu pun menepuk pundak Kemal pelan, lalu beranjak dari sana seraya mengedipkan sebelah mata ke arahnya.
Yemima mengernyit, ada perasaan tidak nyaman saat Kemal menatapnya sedalam itu. Kenapa? Apa karena ucapan Danu sebelumnya mengenai Kemal?
Yemima menggeleng pelan, tidak, ia tidak boleh langsung terhasut dan percaya omong kosong Danu begitu saja.
Akhirnya gadis itu pun menghampiri Kemal yang masih duduk di sana.
"Gue biarin dia istirahat dulu, abis itu baru gue suruh pulang," ucap Yemima memecah keheningan.
Kemal mengangguk pelan, lelaki itu pun berdiri dari duduknya diikuti Yemima. "Lo mau balik?"
"Hm, gue balik kalau gitu."
Yemima mengangguk pelan, ia mengikuti langkah Kemal menuju teras rumah.
"Mal?"
"Ya?"
"Lo ... tadi denger apa yang diomongin sama Danu?"
Kemal mengernyit bingung. "Hah? Enggak, dia bisik-bisik, gue gak denger terlalu jelas."
"Ah gitu, oke deh. Makasih banyak buat hari ini ya."
Kemal mengangguk seraya menaiki motor, kaca helm full face-nya ia buka dan kembali berpamitan pada Yemima. "Gue duluan kalau gitu."
Yemima hanya bergeming di tempat, masih menatap motor Kemal yang perlahan menjauh.
Asumsi-asumsi mengenai Kemal kembali bermunculan dipikirannya hingga Yemima terus melamun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Go Back to Highschool
Teen Fiction[Beware! Harsh words dan adegan yang tidak patut untuk ditiru!] Yemima adalah seorang antagonis di kehidupan Danu dan Halwa, dari masa putih abu ia terus mengejar cinta Danu. Hal terparah yang Yemima lakukan adalah hampir mencelakai Halwa dan memaks...