Yemima memberontak saat menatap Danu, padahal lelaki itu sudah bersedia menerima perjodohannya—jika ini terjadi di masa lalu, ia pasti akan menari-nari dan tersenyum dengan bahagia layaknya orang bodoh. Namun, kali ini Yemima sudah tau, mengapa Danu menerima perjodohan ini di kehidupan yang lalu. Ya, semua karena hasutan dan permintaan Halwa.
Ia tidak akan kembali masuk perangkap yang sudah disiapkan Halwa, dengan menyerahkan hidupnya pada bajingan yang kini tengah menggenggam tangannya itu.
"Mim? Lo kenapa—"
"ANJ! UDAH GUE BILANG JANGAN KE SINI LAGI, BNGST!" Zakaria langsung menerjang Danu dan menarik kerah baju lelaki itu, membuat genggaman tangan Danu pada Yemima terlepas dengan begitu kuat.
Dyo terkejut melihat anak tengahnya begitu agresif, lelaki paruh baya itu pun mencoba untuk melerai keduanya. "Jek! Sudah, jangan pakai kekerasan! Ada apa ini? Kenapa harus sampe ngomong seperti itu di depan kedua orangtua?"
Tyas pun hanya bisa terdiam dan bersandar di bahu Xander, wanita paruh baya itu juga bisa melihat mata anak bungsunya yang terlihat penuh rasa amarah dan dendam, padahal setau dirinya Danu adalah lelaki yang begitu dicintai oleh Yemima. Kenapa? Apa yang terjadi pada Yemima hingga membuat dirinya seperti ini?
Danu kembali menatap Yemima dan tersentak saat netra keduanya saling bersirobok, tidak ada kehangatan dan rasa antusias di sana, mata Yemima terlihat kosong dan begitu banyak kepiluan yang cukup dalam.
"Lo yang udah bikin Mima pulang-pulang nangis, 'kan? Pergi gak lo! Mau gue keroyok lagi, hah?" geram Zakaria kembali mencengkram baju depan Danu saat melihat lelaki itu menatap Yemima dengan intens.
Danu hendak membuka mulutnya saat Tyas menghampiri lelaki itu. "Danu, maaf ya tapi untuk saat ini lebih baik kamu pulang dan jangan bahas soal pertunangan terlebih dahulu, lagipula kalian masih sekolah." Tyas tersenyum, tapi senyuman itu terlihat seperti dipaksakan. Tyas merasa Yemima begitu waspada dan ia tidak boleh menyerahkan anak bungsunya begitu saja.
"Mi?" Dyo menatap Tyas dengan heran, tetapi dibalas dengan tatapan tajam milik wanita paruh baya itu.
Danu tertegun, dirinya baru saja diusir?
"Anj! Ngerti bahasa manusia gak sih? Cepet keluar, tai!" Zakaria langsung menarik kerah baju Danu dan membawa lelaki itu menuju pintu utama.
Zakaria langsung melempar lelaki itu dengan tidak hormat, bahkan tidak ada satupun yang menghentikan aksi Zakaria. "Mima udah gak mau liat lo, jadi jangan pernah ke sini lagi!"
Blam!
Pintu kembali terbuka, tetapi ternyata Zakaria melemparkan martabak yang ia bawa, Danu melihat ke bawah di mana martabaknya sudah hancur dan berceceran di lantai.
Lelaki itu mengepalkan kedua tangannya dan pergi dari sana, hal inilah yang tidak disukai Danu, keluarga Yemima yang selalu ikut campur dan membela mati-matian anak jalangnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Go Back to Highschool
Teen Fiction[Beware! Harsh words dan adegan yang tidak patut untuk ditiru!] Yemima adalah seorang antagonis di kehidupan Danu dan Halwa, dari masa putih abu ia terus mengejar cinta Danu. Hal terparah yang Yemima lakukan adalah hampir mencelakai Halwa dan memaks...