Kemal menutup pelan pintu ruangan yang ada di kamarnya, ia hendak berbaring mengikuti apa yang dilakukan Yemima saat ini, tetapi suara ketukan dari seorang pelayan membuatnya urung melakukan itu.
"Tuan muda?"
"Ya?"
"Nyonya dan Tuan meminta anda untuk ikut makan malam."
"Iya, sebentar lagi saya ke bawah."
Hening.
Tidak ada jawaban lagi, Kemal bergegas mengganti bajunya dan menaiki lift untuk sampai di ruang makan.
Setibanya ia di ruang makan, sang mama langsung menatap ke arahnya dan meminta Kemal untuk duduk.
"Mbak, tolong siapkan makan malam," ucap sang Nyonya pada pelayan yang ada di sekitarnya.
Pelayan itu hanya mengangguk dan bergegas menyiapkan hidangan makan malam untuk keluarga Atatur.
"Gimana sekolah? Kamu gak bikin ulah lagi, 'kan?"
Kemal hanya menatap piring dan garpu di hadapannya dengan bosan, ia bahkan terlihat tidak berminat menatap sang papa dengan benar. "Hm, enggak."
"Baguslah, akhir-akhir ini juga kamu tidak pernah bolos. Saya harap kamu bisa terus pertahankan semua ini."
"Ya."
Setelah itu hening, tidak ada percakapan seperti 'bagaimana hari kamu di sekolah? Gimana kabar kamu selama papa sama mama tinggal sendiri di rumah?'
Tidak, bahkan suara napas pun terasa berat saat semuanya berkumpul seperti ini.
Ruang dan meja makan yang terlihat luas dan megah itu membuat keheningan terasa semakin mencekam.
"Kamu gak lupa kalau lusa ulang tahun perusahaan, 'kan?" tanya sang mama memecah keheningan. "Tau apa yang harus kamu lakukan di sana? Mama harap kamu gak mengecewakan kami lagi kali ini."
Kemal hanya mengangguk malas.
"Ada keluarga yang mau kamu undang?"
Kemal yang awalnya terlihat tidak berminat langsung duduk dengan tegap dan menatap kedua orangtuanya bergantian.
"Aku mau mama papa undang keluarga Wijaya di ulang tahun perusahaan kali ini. Lagipula mereka rekan bisnis papa, 'kan?"
"Keluarga Wijaya?"
"Ya, ada seseorang yang harus aku kenalin sama kalian."
Sang papa mengernyit heran, tetapi akhirnya mengangguk menyetujui keinginan sang anak. Pria paruh baya itu juga mulai mengingat siapa itu keluarga Wijaya, tidak ada salahnya untuk mengundang mereka.
Ya, ulang tahun perusahaan Atatur memang cukup private tiap tahunnya, hanya orang-orang tertentu saja yang akan mendapatkan undangan.
Kemal menunduk, perlahan seringai mematikan milik lelaki itu pun terlihat, ia merasa tidak sabar menantikan hari itu tiba hingga jantungnya seakan meledak-ledak memikirkan semua ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Go Back to Highschool
Jugendliteratur[Beware! Harsh words dan adegan yang tidak patut untuk ditiru!] Yemima adalah seorang antagonis di kehidupan Danu dan Halwa, dari masa putih abu ia terus mengejar cinta Danu. Hal terparah yang Yemima lakukan adalah hampir mencelakai Halwa dan memaks...