Yemima melepaskan kasar pelukan Danu, gadis itu tersenyum remeh melihat air mata yang mengalir di kedua pipi sang lelaki.
"Lo kayak gini karena sikap gue berubah, 'kan? Coba pas gue masih ngejar-ngejar lo, apa lo juga bakalan minta maaf sampe segininya karena udah nyakitin gue?" ucap Yemima dengan senyum sinisnya, gadis itu menyugar rambut dengan kesal dan melanjutkan ucapannya, "Lo selalu bilang gue cewek jahat, cewek antagonis yang selalu gangguin Halwa dan bikin lo gak nyaman karena perasaan gue. Gue emang cewek jahat, Nu. Jadi, jangan kayak gini, perlakuin gue kayak biasa. Lama-lama gue muak liat tingkah lo!"
Setelah mengatakan itu Yemima beranjak pergi dari sana, meninggalkan Danu sendiri yang terus menatap punggung sang gadis dengan sendu.
Lelaki itu mengeluarkan permen yang ada di sakunya—permen berwarna putih yang selalu diberikan Halwa saat Danu merasa tertekan karena tingkah Yemima.
Ia terus menatap permen itu dan merematnya erat hingga hancur.
Permen yang akhir-akhir ini selalu Danu buang saat Halwa dengan baik hati menenangkannya.
"Bukan, Mim, bukan gara-gara lo berubah. Kayaknya karena ini, karena gue udah mulai gak makan permen ini, jadi gue tau perasaan gue yang sebenernya sama lo," bisik Danu pelan.
Lelaki itu mengusap wajahnya frustasi, menjambak rambutnya kasar sebagai pelampiasan, karena merasa tak percaya dengan apa yang telah Halwa lakukan padanya.
"Argh! Brngsk!"
Yemima yang sudah ada di balik pintu rooftop hanya bisa terdiam saat mendengar teriakan Danu, tak lama setelah itu ia pun mengangguk dengan yakin.
"Iya, kayak rencana awal gue yang pengen ngeliat kalian juga hancur. Hancur sampe rasanya pengen akhirin hidup kalian buat bisa lepas dari rasa sakit itu. Sama kayak apa yang gue rasain dulu."
Yemima mengucapkan kalimat itu pelan seraya menatap dan mengelus perutnya pelan.
Tangan sang gadis bergetar karena menahan tangis saat kembali mengingat bayi yang selalu ia tunggu kehadirannya telah tiada dan tidak akan bisa kembali lagi.
"Gue ... gak akan pernah lupa sama apa yang lo lakuin, Nu. Meskipun di kehidupan kali ini, lo masih belum lakuin apapun."
●●●
"Aku pulang."
Dengan langkah gontai, gadis itu pun berjalan menuju dapur dan mengambil botol air dingin yang ada di kulkas.
"Mim, serius kamu mau tunangan sama anaknya keluarga Atatur?"
Yemima yang hendak minum itu dikejutkan dengan suara cempreng di telinganya, ia pun langsung dibombardir pertanyaan-pertanyaan oleh sang mami. "Kamu beneran udah move on dari Danu? Mami sih seneng-seneng aja, tapi kamu beneran gak terpaksa, 'kan? Mami aneh banget sebelumnya kamu tuh apa-apa Danu, Danu ... " ada jeda sedikit sebelum Tyas kembali melanjutkan ucapannya, "Nyakitin kamu, Mim?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Go Back to Highschool
Teen Fiction[Beware! Harsh words dan adegan yang tidak patut untuk ditiru!] Yemima adalah seorang antagonis di kehidupan Danu dan Halwa, dari masa putih abu ia terus mengejar cinta Danu. Hal terparah yang Yemima lakukan adalah hampir mencelakai Halwa dan memaks...