Halwa

3.7K 281 14
                                    

Warning!

Self harm

"HAHAHAHAHA!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"HAHAHAHAHA!"

Kemal mengernyit menatap Yemima yang terlihat seperti orang kesurupan, setelah gadis itu keluar dari ruang inap Halwa, ia langsung mengajak Kemal ke minimarket terdekat dan kini Yemima tiba-tiba tertawa terbahak-bahak tanpa sebab.

"Lo gila?!" bisik Kemal tak habis pikir, ia tersenyum segan saat melihat orang-orang sekitar menatapnya aneh.

"Lo harus liat mukanya, Mal. Hahahaha harusnya gue rekam, nanti bakalan gue edit buat kenang-kenangan," ucap Yemima masih dengan tawanya. Ia terus mengingat raut wajah Halwa yang cukup menyenangkan untuk ia kenang.

"Sinting! Orang-orang jadi ngeliatin kita gara-gara ketawa lo yang kayak setan!"

Tangan mungilnya bahkan menahan perutnya yang sedikit kram karena terlalu banyak tertawa. "Ssshhh ... udah lo mending diem aja! Gue udah traktir lo, jadi gak usah banyak bacot."

"Dih? Bego! Lo traktir gue makanan yang gak gue suka."

Yemima kini sedikit menghentikan tawanya dan menatap Kemal aneh. "Manusia mana yang gak suka ice cream? Lagian lo waktu itu juga bawa permen di kantong celana lo. Bohong banget kalau sekarang bilang gak suka yang manis-manis."

Kemal terdiam, keduanya kini berada di luar minimarket dan duduk di bangku yang disediakan di sana.

Lelaki itu hendak menyulut rokoknya, tetapi Yemima dengan gesit merebut rokok itu dan menggantinya dengan permen. "Udah gue bilang kalau deket gue jangan ngerokok. Nih ngemut permen aja."

"Gue pengennya ngemut yang lain, gimana dong?" tanya Kemal jail seraya menaik turunkan alisnya.

Yemima melempar permen yang masih ia genggam dan tepat sasaran, permen itu mengenai wajah Kemal. "Lo beneran pengen gue tampol?!"

"Apa sih, orang ngemut cokelat. Mikir jorok, 'kan, lo?"

Yemima hanya memutar bola matanya malas.

Setelah memakan permen yang diberikan gadis itu, Kemal kembali menatap Yemima serius. "Jadi?"

"Jadi apaan?"

Kemal tak menjawab, lelaki itu menopang dagunya dan menatap Yemima dengan intens. "Lo bener-bener berubah ya sekarang."

"Berubah gimana sih, lo kira gue power ranger apa gimana dah?"

"Um, gue kira lo bakalan ribut sama Halwa di sana. Makanya bawa gue."

Hening, Yemima kembali menyendokkan ice cream cup miliknya, sebelum menjawab, "Gue juga sebenernya bingung sama diri sendiri, Mal. Gue gak tau mana yang bener dan salah. Semuanya terasa abu-abu. Gue ngerasa ... sendirian di dunia yang luas ini," ucap Yemima panjang lebar, ia menatap langit yang terlihat mendung. Pandangannya terasa menerawang jauh.

Go Back to HighschoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang