Kedua

753 80 5
                                    

Sedangkan di rumah yang terbilang mewah, seorang gadis dengan pakaian yang terbilang kurang bahan tengah berusaha keluar dari rumahnya secara diam-diam. Saat sudah berada di pekarangan rumahnya dan bersiap untuk melompati pagar Gadis itu dikejutkan dengan suara bariton lelaki paruh baya. Yang tak lain adalah ayahnya

"Khanzah Aurelia Azka"

Mendengar nama lengkapnya disebut membuat nyali Khanzah menciut, saat membalikkan badan benar bahwa suara bariton itu milik ayahnya. Azka Al Imam, Ayah dari khanzah.  Arsyita akirah adalah bunda Khanzah.

"Mau kemana kamu hah...Masuk!" Perintah Azka yang tentunya tidak ingin dibantah

Dengan wajah kesal tapi sedikit takut Khanzah melangkahkan kaki untuk kembali masuk kerumahnya. Kini Khanzah, Ayah Dan Bundanya berkumpul diruang keluarga. Semula semuanya senyap sampai ayah Khanzah kembali bersuara.

"Khanzah... Ayah sudah putuskan akan memasukkan kamu kesalah satu pesantren milik temen ayah, ayah tidak menerima penolakan atau alasan apapun besok kamu akan berangkat kepesantren, ayah harap kamu bisa berubah di sana, kamu anak tunggal, kamu harapan ayah dan bunda.. jadi ayah harap kamu tidak akan mengecewakan kami" jelas Azka, setelah itu ia pergi menuju kamarnya tanpa menoleh kearah putri dan istrinya.

Mendengar perkataan sang ayah Khanzah membeku ditempat, rasanya tidak percaya bahwa ayahnya akan memasukkannya ketempat yang tidak ia sukai tanpa persetujuannya. Tak terasa air mata Khanzah terjatuh dengan sendirinya. Bunda Khanzah yang melihat itu bergeser kedekat sang putri dan memeluknya. Setelah lama berpelukan Khanzah pamit menuju kamarnya.

Tak lama... bunda Khanzah kini sudah berada dikamar, ia melihat suaminya tengah melamun menatap kosong kearah jendela. Ia menghampiri dan mengelus bahu sang suami... Azka yang melihat bahwa itu adalah istrinya hanya menghela nafas.

"Ayah sebetulnya nggak mau masukin Khanzah kepesantren Bun tapi cuman ini yang mungkin bisa buat dia berubah jadi lebih baik" ucap Azka terus menatap kearah jendela.

"Bunda ngerti kok, bunda juga gapapa kalau Khanzah emng harus di masukin pesantren kan demi kebaikan dia" balas akirah seraya mengelus lembut bahu sang suami.

"Yaudah bunda akan siapkan barang bawaan Khanzah untuk besok... Oh iya memangnya ayah akan masukkan Khanzah di pesantrennya temann ayah yang mana?" Tanya Akirah

"Ayah rencana akan memasukkan Khanzah di pondok pesantren Al ikhlas... Itu pondoknya hafidz" jawab Azka

Sedangkan Kini Khanzah tengah melamun memikirkan keputusan yang dibuat ayahnya tanpa memikirkan perasaan nya. Namun Khanzah juga memikirkan perasaan ayahnya yang mengatakan itu dengan raut wajah kecewa terhadap dirinya.. iya tak ingin mengecewakan ayahnya lagi.

Sedih rasanya, Khanzah larut dalam pikirannya..bagimana dirinya akan beradaptasi dengan lingkungan disana sedangkan dirinya saja sangat jauh jika mengenai agama...
Khanzah bisa saja jika sampai dipesanten itu dirinya akan bersikap seperti biasa dan mungkin akan membuat onar tanpa mempedulikan apapun dan siapapun yang ada disana. Tetapi ia sangat tidak ingin bila mengecewakan orang tuanya lagi terutama ayahnya... Sampai lama berpikir Khanzah memutuskan untuk menanamkan niat dalam dirinya untuk berubah demi orang tuanya.

Lama terlarut dalam pikiran dan kesedihannya tak terasa ia tertidur dengan air mata yang masih ada dipermukaan pipinya.

Khanzah Aurelia Azka.
Anak tunggal dari Azka Al imam dan arsyita akirah. Khanzah adalah perempuan yang terkenal dikalangan remaja seusianya karna memiliki wajah yang cantik, dengan kulit putih bersihnya serta postur tubuh yang ideal...
Banyak lelaki yang mengincar Khanzah agar ingin menjadi pacarnya...

Tapi Meski Khanzah ini anak yang nakal iya tak pernah melakukan hubungan yang namanya pacaran karna menurutnya itu hanya membuang waktunya saja.
Tapi untuk suka sama seseorang pasti ada.

🎀🎀🎀

Tok tok tok

"Assalamualaikum" ucap Abi

Cklek

"Waalaikumsalam Abi.. ayo masuk"balas Ihsan


"Tidak nak, Abi kesini itu karna Abi lupa bilang ke nak Ihsan.. besok semua Santri akan kembali kepondok juga pengurus, ustadz dan ustadzah, apa nak Ihsan ingin mengajar atau bagaimana?" Tanya Hafidz pada putranya.

Mendengar pertanyaan sang Abi Gus Ihsan terdiam beberapa saat sebelum menjawab pertanyaan itu. Karna dirinya sudah mendapatkan pekerjaan di sekolah negeri untuk menjadu guru... Jadi ia juga memilih menjadi guru di pesantren, dari pada menjadi pembina untuk santrinya.

"Emmm Ihsan akan mengajar saja Abi" jawabnya.

"Yasudah kalo begitu.. Abi kembali ke kamar dulu.. istirahat lah nak, besok kau akan mulai mengajar dan ya besok kau akan Abi tempatkan di kelas Santriwati.... Kalau begitu Abi kekamar dulu... Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam salam Abi...."


🎀🎀🎀

"Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Mahapenyayang lagi Mahapengasih."(QS. Hud : 90)

Uhuyyy gimana kabarnya semua semoga baik dehh yah....
Seginu dulu dehh
Jan lupa vote and komen yaa
Babay(✿ ♡‿♡)

Widesemberwpwe
Tndng

GUS IHSANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang