Ke-Enam belas

412 24 0
                                    

Hai, makasih masih mau setia buat baca hehehe.

Jangan lupa vote dulu hihi

*
*
*
*
*
^_^

Pagi ini, Khanzah tengah berkutat dengan alat masak yang ada di dapur, ia menyiapkan sarapan untuknya dan suaminya.

"Lohh, Gus udah bangun. Bentar yaa, Khanzah masak buat sarapan."

"Iyaa, saya juga mau mandi dulu"

....

"Gus, yuk makan sarapan udah siap"

"Okeee"

Keduanya makan dengan tenang tanpa membuka pembicaraan apapun.

"Gus khanzah izin keluar bentar, boleh?" Tanya Khanzah saat mereka berdua selesai sarapan.

"Kemana?"

"Ke Alamat xxxx*, Mau ketemu sama teman khanzah, nggak lama kok."

"Ada laki laki?"

"Em... Ada dehh kayaknya"

"Nggak" mendengar itu bahu Khanzah merosot turun, ia sudah sangat rindu bertemu dengan temannya.

"Ayo dong Gus, bentar kok.. Khanzah juga bakalan jaga jarak sama teman cowok Khanzah."

"Janji yaa?"

"Iyaaa janji"

"Yasudah, jangan lama, jaga jarak... Mau sekalian aku antar?" Setujunya karna melihat Khanzah yang merengek memohon membuat dirinya tak tega.

"Nggak dehh, Khanzah naik taxi aja."

"Yaudah... Nanti saya jemput ya...Ini uang untuk jajan dan handphone kamu ada dilemari, ambil saja." Ucapnya memberikan uang merah sebanyak lima lembar.

"Lohh kok banyak banget Gus."

"Gapapa, yaudah saya berangkat. Assalamualaikum" pamitnya tak lupa memeluk dan mencium puncui kepala Istrinya.

****

Disinilah Khanzah, dalam perjalanan menuju tempat tongkrongannya dulu bersama teman-temannya. Khanzah sesekali tertawa kecil membayangkan ekspresi temannya nanti saat melihat dirinya.

Pasalnya saat ia kepesantren, ia tak mengabari barang satupun temannya.   Tak lama Khanzah sampai disebuah rumah yang minimalis tempat tongkrongannya dahulu. Diluar pekarangan ada beberapa motor yang terparkir rapi, Khanzah ingat betul pemiliknya.

Tin ton

Khanzah memencet bel satu kali saja, tak lama muncul dari balik pintu seorang perempuan yang menggunakan pakaian oversize dengan celana pendek dengan ramput yang diikat ekor kuda, nampak lucu dan menggemaskan.

"Cari siapa yaa Bu?" Tanyanya saat melihat khanzah yang menggunakan gamis lebar dengam jilbab yang sama dan wajah yang tertutup masker. Mungkin ia mengira Khanzah itu ibu-ibu karna pakaianyaaa ya.

"Claraa...." Panggil Khanzah.

Mendengar suara yang memanggil namanya, perempuan. itu seketika matanya membola tak percaya.

"WHAT!!!, KHANZAAAAH" Teriaknya saat Khanzah membuka masker yang ia kenakan.

"INI BENERAN LOHHH, YA TUHANN... KHANZAH GUE BALIK, DEMI APA DONGGG"

"Aduhh claa.... Nggak usah heboh gitu kali, kuping aku sakit. iyaa ini khanzahhhh"

Teman teman lain yang ada didalam rumah seketika keluar satu persatu mendengar suara Clara yang amat melengking ditelinga.

GUS IHSANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang