Ke-Empat belas

553 61 2
                                    

"Tapi Khanzah memiliki satu permintaan, baik ini untuk Gus Ihsan dan Abi..."

"Selagi kami bisa mengabulkan, katakan nak" jawab Abi.

"Khanzah..ingin mengabdi saja dan tinggal di asrama. Juga Khanzah ingin pernikahan ini disembunyikan saja dari para santri, hanya keluarga ndalem yang boleh tahu tentang hal ini."

Mendengar permintaan khanzah, seketika Gus Ihsan menatap dalam Khanzah, apakah Khanzah sulit menerima pernikahan ini sampai harus disembunyikan dari semua orang?. Beberapa saat semuanya diam, tidak ada yang menjawab sampai Abi membuka suara memecah keterdiaman semuanya.

"Kalau soal itu, Abi tidak apa-apa hanya saja keputusan ada ditangan suami kamu, sebaiknya kalian bicarakan secara pribadi saja."

"Nak Ihsan, ajak Khanzah kekamarmu, bicarakan hal ini dengan baik tanpa ada kegaduhan." Perintah ummi.

"Baik ummi, kami pamit keatas, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"  mereka yang ada diruang tamu menatap dua orang yang mulai menjauh.

"Huftt.... Yasudah, saya pamit... Saya titip Khanzah, bilang sama dia kalau saya pergi karna ada urusan di perusahaan." Pamit paman khanzah.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam."

Akhirnya tersisa Abi dan ummi diruang tamu, mereka menghela nafas panjang, lama terdiam mereka memutuskan untuk kembali kekamar beristirahat.

****

Kini Gus Ihsan berada dikamarnya bersama dengan Khanzah. Mereka saling diam membuat keadaan menjadi seperti menegangkan dan canggung, aura Gus Ihsan juga berbeda dari biasanya... Kini hanya ekspresi datar saja yang Khanzah lihat.

"Boleh saya tahu alasan kamu ingin menyembunyikan pernikahan ini dari semua orang?" Tanya Gus Ihsan dingin.

"K-khanzah hanya tidak ingin ada yang tahu tentang pernikahan ini." Jawabnya takut dan menunduk. Mendengar itu Gus Ihsan hanya menghela nafas pelan.

"Sejujurnya saya sedikit kecewa dengan permintaan kamu ini. Tapi saya tidak akan menolak, tidak akan ada yang tahu tentang pernikahan ini." Setelah mengatakan itu Gus Ihsan keluar dari kamar tanpa mengatakan apapun lagi.

Apa aku salah ya meminta pernikahan ini disembunyikan. Batin Khanzah. menatap punggung suaminya yang mulai menjauh entah akan kemana.

***

Khanzah kini berjalan menuju asrama setelah berpamitan dengan ummi dan Abi serta mengatakan keputusan Gus Ihsan.

"Khanzah!!!!" Panggil seseorang. Khanzah berbalik, dapat ia lihat keyra dan Isah yang berlari kearahnya.

"Khanzah kita nggak jadi pulang... Kita berdua mutusin buat ngabdi disini, cuman Nesya yang pulang..." Ucap keyra.

"Wahh beneran... Aku juga ngabdi sini, aaa kalian ada sini, bahagai banget tauuu" balas Khanzah.

"Yaudah yuk keasrama, beresin barang"

Akhirnya mereka bertiga menuju asrama untuk membereskan barang, saat perjalanan Khanzah berpapasan dengan Gus Ihsan, tapi Gus Ihsan tak sama sekali melirik dirinya.

Tak lama mereka sudah sampai diasrama dan segera menuju kamar untuk membereskan barang mereka, lebih tepatnya hanya keyra dan Isah saja, karna barang milik Khanzah masih utuh ia belum beberes apapun.

Lama mereka membereskan barang tak terasa sudah masuk waktu sholat Magrib, akhinya mereka bersiap dan menuju ke masjid bersama

****

GUS IHSANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang