"Buset cewek mana tuh? Cantik banget ciptaan Tuhan"
Di dalam mini market saat Daira sedang makan mie panas, di depan dia melihat perempuan cantik sedang berdiri ke pinggir karena hujan lebat.
Tangannya terus digosok untuk menyalurkan kehangatan di tubuhnya, mulut Daira masih bergerak mengunyah, tapi tatapannya seakan terkunci.
"Eh...gue normal kan? Tapi tuh cewek cantik anjir!"
Tidak ingin membuang waktu dan kasihan melihat perempuan cantik, Daira berjalan keluar mini market.
"Aduh cantik, kenapa nggak masuk dalam aja?" tanya Daira sopan.
"Ha? Oh...aku lagi nunggu temen, tapi nggak dateng dari tadi" balasnya dengan lesuh, nada bicaranya seperti melas.
Demi apapun Daira sempat terpesona, bagaimana bisa perempuan secantik bidadari menunggu di depan minimarket sendirian. Rambut panjang sebahu, memakai dress berwarna putih, cantiknya sudah bertambah.
Suara petir terdengar jelas, siapa saja yang mendengarnya pasti akan ketakutan. Derasnya hujan di kota sangat terlihat indah pada pagi hari, namun saat sudah malam akan semakin terlihat menakutkan.
Melihat perempuan disampingnya hanay menunduk dan memeluk tubuhnya sendiri, Daira melepas jaketnya dan memberinya.
"Eh? Nggak papa kok, aku bisa tahan dinginnya"
Daira Teto kekeh ngasuh jaketnya. "Pakai aja. Badan kamu udah menggigil dari tadi"
"Makasih" balasnya
Hujan semakin deras, Daira tidak bisa pulang karena hanya membawa kendaraan bermotor. Daira merasa canggung, sesekali mengamati perempuan yang masih kedinginan. Karena peka, Daira mendekat dan memeluknya.
"Maaf lancang, tapi saya cuman mau kamu tetap hangat" "kalau boleh tau siapa nama kamu?"
"Ehm... Alice"
"Hujan selesai nanti saya anter, rumahnya di mana?"
Alice semakin mengeratkan pelukannya, terasa nyaman, aroma Daira juga enak. "Aku tidak tinggal di rumah, tapi di asrama sekolah Aprilio"
"Asrama Aprilio!? Sama dong saya juga disana. Kamu kelas berapa?"
"Kelas dua belas"
"Kok nggak pernah lihat ya, atau kamu jarang keluar?" Daira anaknya selaku keluar kelas, jadi tentu saja dia bertanya pada Alice.
"Aku nggak suka keramaian"
2 jam lamanya mereka menunggu hujan redah, Daira segera melepas pelukannya, jantungnya sudah tidak aman sedari tadi. Mereka berdua berangkat bersama menuju asrama mengunakan motor milik Daira, teman Alice tidak jadi datang. Fake friend.
Sesampainya di asrama, Daira menemani Alice sampai menuju kamarnya. Kamar milik Alice berada di nomor 039 tidak terlalu jauh dari kamar milik Daira.
"Tidak jauh dari kamarku" ucap Daira seraya melihat kamar miliknya dan Alice. "Baiklah sampai ketemu besok!!"
Daira berlari sembari melambai pada Alice yang masih di depan pintu, di juga membalasnya. Saat sudah di dalam kamar, Daira tiduran di kasur menatap langit-langit atap kamar.
"Sial...cantik banget sampai lupa kalau gue juga cewek"
Jantungnya berdetak kencang, tiba-tiba menjadi melamun memikirkan wajahnya. "Seperti tidak asing, tapi siapa?"
Kamu tanya aku? Aku tanya siapa?
"Nggak mungkin inceran gue. Inceran gue aja imut, tapi cantik juga sih"
KAMU SEDANG MEMBACA
Femdom
FanfictionFemdom area Bukan cerita gay maupun lesbian!! Hanya berisi one shoot yang agak vulgar dan jangan lupakan sisi malesub yang brutal. Bukan cerita belok #1 domgirl 31/12/2023 #2 bottommuscle 3/01/2024 #3 tomboy 5/01/2024 #3 submale 9/01/2024 #2 femboy...