Saudara tiri

9.8K 203 59
                                    

Komen dan vote jangan lupa! Sabar kalau mau nunggu up book yang ini, udah di draf semua. Up nunggu mood. Ini up biar kalian nggak kangen aja, besoknya bakal up yg frontal sex.

Sex sedikit. Nggak frontal jg, takutnya ada yg gk suka kayak pas waktu itu.

Alur dipercepat

Kehidupan Dinda baik-baik saja sampai dimana sang Ayah memutuskan untuk menikah lagi sama cewek cantik bohay, tobrut aslinya. Dinda sama sekali tidak keberatan tentang Ayahnya yang akan nikah lagi. Tapi, yang membuat dia keberatan adalah anak laki-laki nya yang terkenal cuek dan tidak perduli, katanya seperti itu.

Namanya Jean, kakak laki-laki barunya atau saudara tiri. Perjalanan bulan demi bulan berjalan dengan lancar, tidak ada keanehan dari mama tiri maupun saudara tiri baru nya. Semuanya baik-baik saja, Mama Rina yang pengertian dan baik hati, Jean yang bodoh amat.

Hingga yang membuat Dinda kaget adalah Jean, teman seangkatan nya yang hanya beda jurusan. Sungguh, Dinda yang anaknya terkenal aktif di sekolah itu sama sekali tidak menemukan muka yang mirip seperti Jean, bahkan tidak pernah muncul sama sekali.

Saat ini, Dinda yang berada di ruang tengah sendirian merasa bosan dengan suasana hening di rumah yang sangat mewah besar ini. Dia membiarkan tv nya menyala menampilkan tayangan film. Langkah kakinya berjalan menuju lantai dua, dengan menaiki anak tangga. Saat melewati kamar milik saudara tirinya telinganya seperti mendengar suara yg tidak asing.

Karena penasaran Dinda berjalan mendekat ke arah kamar Jean yang dimana pintunya terbuka sedikit. Suara itu sangat terdengar jelas di dalam kamar Jean, Dinda sangat yakin kalau suara itu adalah suara desahan Jean.

Dinda sama sekali tidak berniat mengintip apa yang sedang Jean lakukan, seketika saat itu juga mata Dinda melebar karena terkejut dan jantungnya berdetak lebih kencang. Di kasur yang sudah berantakan itu, Jean sedang memuaskan dirinya mengunakan jari lentik nya, kakinya terbuka lebar dan mulutnya terbuka mengeluarkan suara.

"Dinda, masuk."

Rasanya Dinda ingin menghilang saja karena sudah berani mengintip orang sedang masturbasi atau bermain solo, sungguh Dinda jadi tidak berani masuk kamar Jean. Namun karena suaranya yang tegas itu membuat mau tidak mau Dinda melangkahkan kakinya menuju kasur, kepalanya melihat sekitar kamar yang terpenting tidak melihat keadaan tubuh Jean yang telanjang.

"Ya?" Jawab Dinda gugup.

Jean menatap Dinda dari atas sampai bawah, adek nya yang satu ini sungguh menggoda sekali. Dirinya dibuat horny secara tiba-tiba karena postur tubuh Dinda, hole nya kembali berkedut dan gatal.

"Masukin jari lo ke hole gua." Perintah Jean.

"Gimana?" Tanya Dinda bingung.

Bukan, Dinda paham situasi dan apa yang Jean mau, tapi dia masih terkejut melihat semuanya. Seketika dirinya hanya terdiam dan bingung mau melakukan apa, awalnya hanya ingin melihat tapi karena kecerobohan nya membuka pintu lebih lebar membuat Dinda menyesal masuk kamar Jean.

Lama menunggu Dinda terdiam, Jean membawa tangan kanan milik Dinda itu dan mengarahkan dua jari ke mulut Jean. Lidahnya bergerak dengan lihai, membuat jari Dinda benar-benar basah karena Jean. Kemudian, jari itu Jean arahkan ke hole nya yang terasa gatal.

Menggatal maksudnya.

Suarah desah lirih dan berat itu membuat Dinda mengigit bibir bawahnya, bisa dirasakan jari Dinda seperti dipijat dan hole Jean terasa sangat sempit jadi lumayan susah untuk digerakkan.

Suara desah berat itu membuat Dinda bernafas dengan susah, bahkan nafasnya sudah berat juga karena melihat gerakan gelisah Jean. Sungguh jika semua penghuni sekolah tau apa yang akan terjadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FemdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang