Author POV.
Sore hari ini Ares di minta Papanya untuk pulang, setelah dua bulan ini Ares tak pernah menghampiri orang tuanya, menghabiskan waktunya di kantor, hidup tak beraturan akhirnya ia mau pulang karena papanya cukup stress melihat putrinya yang sudah dewasa itu terlihat tak memiliki gairah hidup, bahkan ia mendengar dari beberapa anak buahnya jika Ares sering ngamuk-ngamuk sendiri di ruangannya, menjadi pemabuk, dan membuat semua orang enggan bertemu dengannya yang kini jadi emosional, Ares berjalan gontai masuk kedalam rumah mewah milik Mario Dewantara itu.
Plaaaakkkk.... Plaaaakkkk....
Suara tamparan menggema saat Ares masuk kedalam rumah, tapi Ares hanya diam menatap datar pada Papanya dengan tatapan sayunya itu.“ Pah! Anak kamu baru pulang malah di tampar!” Ucap Diana geram melihat suaminya yang enak banget main tangan, kamudian ia menghampiri Ares dan mengecek kedua pipi Ares yang barusan di tampar oleh Papanya.
“ Biarin aja, binatang satu ini biar sadar! Capek saya tuh ngedidik kamu!gak ada berubahnya! Papa udah bilang kan sama kamu Res? Jangan pernah kamu sakitin Nadine! Kenapa malah selingkuh? Emang bajingan kamu! Anak brengsek!” tanya Mario membentak anaknya.
“ Pah, Ares tau Ares salah, Ares tau Ares bajingan, Ares tau Ares brengsek, Ares nyesel Pah ngelakuin itu semua, gak usah papa bilang, Ares sangat menyesal dengan apaa yang Ares lakukan, Ares berusaha nebus semua kesalahan Ares sama Nadine, Nadine ngehukum Ares dengan meninggalkan Ares sendirian, dan Ares menghukum diri Ares sendiri dengan merenung sendiri ngebiarinin jiwa Ares perlahan lebur karena hilang arah” Ucap Ares dengan tatapan datar pada Papanya tapi dengan Nada yang sangat pilu.
“ Res Papa sayang sama kamu Res, ini yang Papa selalu wanti-wanti ke kamu setelah menikah dengan Nadine, Papa tau Nadine sangat berarti buat kamu, tapi kelakuan kamu bikin Papa malu Res, Papa malu sama hobi kamu yang seneng main perempuan itu” Ucap Mario frustasi.
“ Pa Ares selama ini gak pernah kaya gitu lagi, Ares kemarin terbuai Pa, Ares nyesel ngelakuin itu, Ares tau Ares ngelakuin dengan sadar, tapi demi Tuhan Pa, Ares menyesali semua perbuatan Ares kemarin” Ucap Ares yang mulai menangis, dan tubuhnya merosot kebawah.
“ Sayang.... Ares udah... Udah sayang” Ucap Mamahnya memeluk tubuh rapuh putrinya.
“ Ares nyesel Ma... Ares nyesel ngelakuin itu semua, Ares gak mau kehilangan Nadine Ma, tolongin Ares Ma.....tolongin Ares..... Hikssss....” Ucap Ares menangis tersedu mengadu pada ibunya seperti anak kecil, Diana yang melihat itu ikut menangis melihat tubuh tegar Putrinya kini rapuh, putrinya yang kuat kini lemah.
“ Ressss.... Hiikkssss....” Diana hanya bisa menangis sambil merengkuh tubuh putrinya kedalam dekapannya..
Mario yang melihat itu jiwanya mulai terasa terganggu, tapi Ares harus belajar dari kesalahannya kali ini, ia merasa tak tega pada Putri semata wayang itu, sementara Diana ia hanyalah seorang ibu yang telah melahirkan dan membesarkan Ares, ia tau betul bagaimana sikap dan sifat anaknya yang selalu tanggung dan tegar, ia sangat sedih saat melihat Ares yang kini seperti kehilangan gairah hidupnya, Diana mengerti ini hukuman untuk Ares tapi mau bagaimanapun ia hanyalah seorang ibu yang menginginkan putrinya bahagia.
Setelah acara nangis-nangis tadi dirumah Mamanya, Ares berpamitan ia mulai melintasi jalan-jalan yang sering ia lewati bersama Nadine, beberapa kali Ares berhenti di tempat itu dan mengingat jika dirinya pernah berada disini bersama Nadine, Ares tersenyum getir, tangisnya kembali pecah saat mengingat semua kenangannya bersama Nadine, rasanya begitu pilu mengingat semua kebahagiaan yang pernah ia rasakan bersama Nadine dulu tapi kini tak lagi ia rasakan, Ares mulai berkendara lagi, dirinya sampai di salah satu tempat yang pernah ia kunjungi bersama Nadine dan Valerie beberapa bulan lalu, yaitu Pasar Malam, setelah Ares memarkirkan mobilnya ia menelusuri setiap tempat bermain yang pernah ia kunjungi bersama Nadine, ia memainkannya satu persatu, Hingga saat sampai di Area bianglala, jatung Ares seketika berhenti, ia tak percaya dengan apa yang ia lihat di depan sana, Nadine dan Valerie sedang berdiri, lalu di belakangnya ada Victor yang juga berdiri disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In The Dark (GxG 21+)
Romance(21+) GXG futa Mungkin jika mau mengerti cerita ini baca cerita I can't believe i'm loving you dulu ya guys Mengisahkan cinta yang berbeda latar belakang, cukup sulit di mengerti dan rumit. " Aku hanya ingin memberi tahumu bahwa dunia tidak hanya ge...