Nadine POV.
Aresta Dewantara nama yang akhir-akhir ini mengganggu pikiranku, Anak kecil yang baru kutemui satu bulan belakangan ini mampu membuatku gelisah setiap hari karenanya, Aku tidak mengerti dengan apa yang terjadi pada kami, ia datang setiap hari kepadaku, memintaku untuk menemaninya, hingga tamuku benar-benar hanya Ares, jujur uang yang ia berikan tidak hanya cukup untukku, bahkan sangat berlebih, bahkan sangat-sangat membantu pengobatan ibuku, tapi karena satu hal aku tidak bisa pergi dari tempat seperti ini, ngomong-ngomong aku tidak melihat Ares datang beberapa hari ini.
“ Dine” Panggil Pria kemayu berwahjah sangar ini yang tengah menghampiriku.
“ Apa Leno?” Tanyaku padanya saat ia duduk di bangku bar bersamaku.
“ Kemana berondong ganteng kamu itu? Tumben gak kesini” Tanyanya yang sudah jelas memanggil berondong yang di tujukan kepada Ares.
“ Gak tau ga kesini kali, kehidupannya kan ga Cuma datang kesini Len, dia mungkin lagi banyak tugas kuliah, kamu tau sendiri dia masih kuliah” Ucapku pada Leno sambil menghembuskan asap rokok dari hidung dan mulutku.
“ Pantesan dari tadi ga semangat kerja, murung, galau dan gini si berondong ganteng ga dateng si” Ucap Leno menggodaku dengan nada melambainya itu.
“ Gak jelas kamu, udah ahh aku mau kerja” Ucapku mematikan bara rokokku ke asbak, kemudian berusaha bangkit dari tempat dudukku.
“ Udah di bucinin sama si berondong ngapain si kamu masih kerja di tempat gini? Kamu tau gak kenapa tamu kamu cuma dia semenjak dia kenal kamu?” Tanya Leno dan aku kemudian menatapnya penasaran.
“ Kenapa emang?” Tanyaku balik.
“ Aku denger-denger nih ya, katanya Pak Edgar di perintahin untuk gak menjual kamu ke siapapun selain dia, dia bilang ke pa Edgar ga boleh ada siapapun yang menyentuh kamu selain dia” Ucap Leno yang entah tau dari mana.
Masa iya? Niat Ares apa tidak membiarkan aku untuk bekerja dengan orang lain, aku mengerti apa yang dia berikan jauh dari kata cukup bahkan lebih, tapi dia tidak bilang apapun padaku atas diriku.
“ Tau dari mana emang kamu?” Tanyaku masih tak percaya pada Leno.
“ Hei Nadine kamu tau ya disini aku marketing kalian ada gak aku nuntut kamu untuk kerja? Aku ga berani ngasih tamu ke kamu karena Pak Edgar yang melarang aku” Ucapnya dan aku mengangguk mengerti.
Leno adalah temanku satu-satunya, ia bisa di bilang seorang marketing disini, dia yang membantu memasarkan kami dan memberikan kami tamu disini, biasanya Leno akan sangat bawel jika aku terlihat malas bekerja, tapi semenjak ada Ares, dia sama sekali tidak complain.
“ Udah ahh aku mau ke toilet dulu” Ucapku kemudian berlalu menuju toilet.
Sebelum pintu masuk toilet aku mendengar suara gaduh, seperti sedang ada yang berdebat, bukannya berniat kurang ajar dan tidak sopan aku menunggu di depan pintu toilet dulu karena kalo aku masuk menggagu mereka, tapi malah sayup-sayup kudengar percakapan mereka, dan salah satu dari mereka aku seperti mengenalinya.
“ Kamu ngapain si ngikutin aku kesini?”
“ Aku disuruh Papa kamu buat nemenin kamu, ayolah kamu harus pulang, aku minta maaf soal kemarin ga bisa ngertiin kamu dan nuntut waktu kamu terus, aku kangen kamu, aku mau kita perbaiki hubungan kita lagi, aku ga bisa tanpa kamu sayang, sayang please dong kasih aku kesempatan, kita perbaiki lagi hubungan kita, dan jangan batalin rencana pertunangan kita oke?”
![](https://img.wattpad.com/cover/355275354-288-k746657.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In The Dark (GxG 21+)
Romance(21+) GXG futa Mungkin jika mau mengerti cerita ini baca cerita I can't believe i'm loving you dulu ya guys Mengisahkan cinta yang berbeda latar belakang, cukup sulit di mengerti dan rumit. " Aku hanya ingin memberi tahumu bahwa dunia tidak hanya ge...