12 : twelve

1.3K 118 2
                                    

"christy!!!" panggil kinal

"baru pulang kamu lihat kan ini sudah jam berapa??" tanya kinal

"pah shani sama christy berkunjung ke makam mama" ucap shani

"sudah papa bilang shani dia tidak boleh berkunjung ke makam mama apapun itu alasannya"

"pah christy itu anak mamah juga jadi apa salahnya berkunjung?"

"anak pembawa sial dia telah membunuh ibunya"

"pah, mama meninggal itu karna takdir"

"andai mama tidak kerumah sakit untuk bertemu dengan anak sial itu mungkin mama masih disini sama kita"

"pah stop!! buat salahin christy tentang kematian mama"

"kak udah" ucap christy

"sini kamu!!" kinal menarik tubuh christy

"pah jangan lakukan apapun kepada christy?!!!" teriak shani menarik adiknya kedalam pelukannya

"kak....adek takut...." lirihnya

"ada kakak selama ada kakak disini kamu akan baik baik saja dek" christy mengangguk

"untuk apa kamu membela anak sial ini shani!!"

"kamu mau papa bunuh dia sekarang juga hah?" ucap kinal

"pah aku benci sama papa" shani masuk kedalam rumah bersama christy

"shani!!! christy!!!" teriak kinal

"kamu itu sudah dihasut sama anak sial itu" ucap kinal membuat shani berhenti

"kenapa? ucapan papa benar?"

"yang papa bilang anak sial itu anak papa sendiri"

"saya tidak mengakui bahwa dia anak kandung saya"

"anak kandung saya hanya kamu shani"

"aku gak mau bertengkar sama papa hanya masalah sepele" ucap shani melanjutkan menaiki anak tangga

"lepaskan anak itu atau papa bunuh dia sekarang" ancam kinal

"mau papa apasih?" tanya shani, "papa mau dia mati shani"

"kenapa?? emang dia buat salah apa kepada papa hah?" tanya shani

"dia sudah membunuh adik kesayanganmu shani"

shani cukup shani batin shani

"maaf...." ucap christy

"kamu itu anak pembawa sial gara² kamu anak bungsu saya meninggal dan istri saya meninggal dan itu semua karna kamu" tunjuk kinal

shani menaiki anak tangga meninggalkan christy

"kamu lihat? kakak kamu saja telah membencimu angelina"

"sekarang kamu ikut saya" kinal menarik christy dan segera menguncinya di gudang yang gelap

"pahh.... buka pahh...." christy berusaha memohon kepada ayahnya

"saya tidak sudi kamu memanggil saya dengan panggilan papa" kinal meninggalkan christy didalam gudang

"..."

"christy kita main yuk" ajak muthe

"mau main apa the?" tanya christy

"main bola aja yuk diluar"

"hayuk kita main" christy dan muthe berjalan bergandengan

"adekk jangan jauh jauh ya mainnya" ucap shani

Bawa Aku, Dek [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang