"kak, christy kenapa?" tanya chika
"christy gapapa, kamu yang kenapa chik?" chika mengerutkan keningnya
"aku cuma nanya christy kenapa kak? kenapa dia secepat itu lupa sama aku kak" ucap chika yang terbawa emosi
"kamu sendiri yang minta christy buat lupain kamu dan sekarang christy udah lupa sama kamu" ucap shani
"kamu bahagia kan?" chika hanya diam, "maksudnya?"
"sekarang christy udah lupa sama kamu chika, dan sekarang kamu seneng dong?" chika menunduk
"sekarang kamu hancur chik liat christy yang sekarang? iya kan?"
"kak, stop!"
"christy sakit, dan sebentar lagi kenangan kamu dan christy akan dilupakan christy secepatnya" ucap shani
"christy sakit chik, kanker otak stadium akhir....., bukan cuma kamu yang dilupain christy tapi aku, gracia, zee, adel dan yang lainnya"
"dan.....waktu christy gak akan lama lagi" ucap shani meneteskan air matanya
"dek....."
"..."
"tadi aku mau pulang tapi kata kak shani kamu mau ketemu aku di taman"
"kenapa sendiri?" tanya seseorang di belakang chika, "gapapa" chika menoleh sekilas lalu menatap kearah bulan
"kita udah kenalan belum? kenalin deh nama aku christy" christy duduk di samping chika dan masih mengulurkan tangannya, chika hanya menatap uluran itu dan menarik tubuh christy kedalam pelukannya. chika tak henti menangis didalam pelukan itu.
"jangan lupain aku.......tolong dek......." lirih chika, chika terus memeluk tubuh christy hingga tak mau lepas dari pelukan yang nyaman itu.
"jangan lupa aku, jangan lupa suara aku, wajah aku, jangan lupain semua tentang aku, aku minta maaf dek" christy tak tau harus apa ia hanya bisa mengelus punggung chika guna untuk menenangkan wanita di pelukannya ini sebenarnya ia bingung dengan semua yang terjadi.
chika menarik nafas lelahnya sedangkan christy masih bingung dengan kejadian chika yang tiba2 memeluknya dan menangis dipelukannya dan meminta untuk tidak melupakannya membuat christy tak tau harus berbuat apa setelah ini, christy hanya menatap chika tanpa berkedip sekalipun sedangkan chika memilih untuk menatap kearah bulan yang bersinar ditemani oleh bintang
"udah nangisnya?" christy merangkul pundak chika, "udah ga, kenapa?" chika tersenyum menatap christy
"apa aku mirip seseorang yang kamu rindukan?" tanya christy
chika menggeleng, "kamu orangnya bukan yang lain" christy menggaruk lehernya yang tak gatal
"aku? tapi aku gak-" chika membekap mulut christy, "udah jangan dilanjutin" christy mengangguk
"sekarang kamu pulang ya" chika berdiri dan christy mengikutinya, "kamu bisa pulang sekarang" christy hanya diam
"kamu mau nomor aku? biar nanti kalo butuh apa2 bisa chat gitu" tanya christy
"hah?" bingung chika, "nomor aku, nomor christy" jelas christy
chika tersenyum, "enggak, aku udah punya" christy bingung harus apa saat ini
"udah, kamu balik aja" christy mengangguk
ia memutar badannya lalu melihat chika yang tersenyum kepadanya, ia perlahan berjalan meninggalkan chika. chika menatap dari belakang, menatap kepergian christy dan tak memudarkan senyumannya
saat di tengah perjalanan, christy berhenti dan chika menatap aneh kepada christy, padahal tempat itu sepi untuk apa christy berhenti. christy membalik tubuhnya dan menatap chika dengan air mata yang sudah menetes, chika semakin dibuat bingung dengan sikap christy.
christy perlahan berjalan kembali kearah chika, ia berhenti di hadapan chika dengan air mata yang membasahi wajah miliknya
"kenapa?" tanya chika
"kak....chika....." lirih christy
christy memegang kedua pipi chika, dan memeluk erat tubuh wanita di depannya dengan air mata, chika ikut meneteskan air matanya karna ia berhasil membuat christy mengingat dirinya lagi. christy terus memeluk tubuh chika dengan erat, kerinduan dan kebahagiaan menguasai tubuh christy saat ini.
"kangen....." lirih christy
"jangan pergi lagi ya...." chika mengangguk
bukan aku yang pergi, tetapi nantinya kamu yang akan pergi
"..."
yessayang calling you......
"haii sayangg"
"haloo sayangg, udah siap?"
"aku udah siap buat ketemu sama kamuu, kamu udah siap?"
"udah dongg, aku udah mau jemput kamu nihh"
"kita mauu kemana??"
"aku mau ngajak kamu pergi jalan2 sehariann"
"hahaha gak biasanya kamu mau ngajak aku jalan?"
"kangen kamuu, kangen jalan sama kamu, aku takut nantinya gak bisa jalan sama kamu lagii"
"udah ih mending kamu kesini sekarang!"
"iyaa sayangg, galak amat sih"
"awas aja ya kamu"
"ampun nyonya kitiikuu"
"udah ih kamu mah lama2in"
"iya iya sayangg ututututu akuu berangkat yaa tunggu yesika akan segera sampai di rumah kitiii"
"hati2 sayang jangan ngebutt aku gak mau ya kamu kenapa2 gara2 jemput aku"
"iya sayangku cintaku love u"
"love u too"
tut
"kak shaniiiii" teriak christy, "kenapaaa dedekkuuuu" christy memeluk tubuh shani dari belakang
"aku mau jalan2 sama si yesika yesika itu" shani menggeleng, "kamu tuh ya pacar sendiri dipanggil yesika yesika"
"soalnya dia ngeselin banget" ucap christy
"dek, kamu ada yang sakit gak?" tanya shani, "kak, hidup christy gak akan lama lagi" shani menggeleng
"kakak nanti sama siapa?" tanya shani, "aku akan selalu ada di hati kakak" christy tersenyum
"aku maunya kamu disini sama aku terus dekkk" shani menangis di pelukan christy, "udah ih udah gede masa cengeng sih"
shani menjawab dengan ketus, "bodoamat"
"kak, yesika itu belum tau kan?" shani menggeleng ragu, "kak, aku rasanya udah gak ada kekuatan buat lanjutin hari" shani menggengam lengan christy
"dek, tetap kuat ya? tangan kamu dingin banget" ucap shani, "jangan pergi ya?" christy menggeleng
"aku kuat kak" shani mengangguk
"udah ih jangan bahas ini terus kita harus tetap tersenyum" shani tersenyum
"mending kamu kasih makan deh ikan kamu itu" christy cemberut, "kamu ngusir aku, kak?" shani mengangguk
"kasian juga sih nanti kalo aku udah gaada dia gak ada yang jagain" christy segera berjalan kearah kolam ikan
"hai ikann, aku mau ngasi kalian makan plus aku mau curhat sedikit hehe"
"kalian tau gak sih? aku sekarang sering sakit sakitan, dada aku sakit, aku juga rasanya sakittt banget saat bernafas, aku rasanya gak nafsu makan, aku rasanya gak kuat buat lanjutin semua ini, rasanya semua ini terasa sakit walaupun aku harus ninggalin kak shani, kak chika, kak gracia, zoya, dedel, papa itu rasanya berat banget tapi mama selalu ingin bawa aku pulang tapi aku tetap tahan semua itu dan berusaha buat bahagia sebelum semuanya terlambat"
"aku lelah, tapi aku berusaha bertahan untuk semuanya. aku bertahan untuk mereka dan mereka juga bertahan untuk aku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bawa Aku, Dek [ END ]
Teen Fictiongak pinter buat deskripsi jadi langsung baca aja •hanya fiksi belaka dan berlatar g×g ya •just for fun •jangan dibawa ke reality