22 : twenty two

1K 95 4
                                    

"maksudnya apa?" bingung zee, "njel ini kita sahabat kamu" ucap adel

"aku gak kenal"

"kenapa? kamu amnesia? kita bawa kerumah sakit ya?" christy menepis lengan zee, "kamu kenapa sih?" bingung zee

"njel? kamu marah sama kami?" tanya adel, "enggak, aku gak kenal sama kalian" ucap christy

"kenapa? gak mungkin"

"dek....." panggil shani, "dia siapa?" tanya christy

"ada apa sih?" bingung shani, "kamu kenapa dek?" shani memegang pundak christy

"aku gapapa" ucap christy memeluk tubuh shani, "kakak kok pulang sih" tanya christy

"kakak kaget kamu sakit jadi kakak buru2 pulang" ucap shani

"toy? kamu kenapa? sakit ya?" tanya zee, "apaansih sakit gimana?" tanya christy

"lah tadi kamu lupa sama kita" ucap adel, "dek?" christy menggeleng

"astaga kok bisa sih sampe kambuh sekarang sih"

"toy? kenapa?" tanya zee, "oh enggak tadi bercanda doang elah" ucap christy cengengesan

"gue kira lo amnesia toy" ucap zee, "kaget banget sumpa" adel mengelus dadanya

"dek, kenapa gak ke rumah sakit?" tanya shani, "liat kepalanya darah semua loh"

"kita ke rumah sakit sekarang ya?" mohon shani, "enggak kak, aku gapapa kok" ucap christy

"toy kita kerumah sakit aja ya?"

"gapapa gimana sih liat nih luka2 semua" kesal shani dengan christy yang keras kepala, "dek kata papa dia batal proyek karna kamu?" tanya shani

"aku gak tau apa2 kak" ucap christy, "kata yg punya proyek kamu ambil pacar anaknya" christy bingung

"maksudnya?" tanya christy, "nama anaknya ara katanya kamu ambil pacarnya" jelas shani

"ara bangsat liat aja dia kalo ketemu gue gebukin sampe mampus" ucap adel

"ara ternyata lo licik juga"

"oh bukan aku yg ambil pacarnya tapi dia yg ambil pacar aku" ucap christy, "dia pacaran sama chika?" christy mengangguk

"udah kakak bilang chika itu gak baik" christy menunduk lesu, "udah putus sama dia?" tanya shani

"udah" shani menatap aneh dengan adiknya, "masih gamon?" christy menoleh tak berniat menjawab

"iya kalo kita lepasin orang kita sayang secara terpaksa itu sakit" ucap shani, "memang sakit" lirih christy

"kak, christy rasanya mau pergi aja" ucap christy, "mau pergi kemana?" tanya shani

"kemana aja yang penting bikin christy tenang" shani tersenyum kecut, "dek jangan gampang nyerah gitu dong" shani mengelus lembut kepala christy

"kalo aku gampang menyerah mungkin aku udah gaada kali kak" shani membekap mulut christy, "hus gak boleh ngomong gitu" ucap shani tak suka

"mau ke rumah sakit gak? kepala aku sakit banget ini" tatapan tajam membuat christy menunduk, "bagian mana ya sakit" tanya shani

"semua sakit" rengek christy memeluk tubuh shani, "ayo kita ke rumah sakit sekarang" shani berusaha berdiri tetapi christy hanya berdiam

"dek? astaga christy!" shani berteriak membuat bik inah dan pak adit segera bergegas masuk ke dalam kamar milik christy, "kenapa non?"

"christy pingsan pak tolong bantuin bawa ke rumah sakit" pak adit mengangguk

Bawa Aku, Dek [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang