14 : fourteen

1.2K 111 2
                                    

"kak, aku capek"

"kamu pacaran sama chika?" tanya shani, "iya"

"kenapa?"

"gak takut di sakitin dia" tawa shani, "dia itu gamon gak cocok sama lo yang lembek gini" sindir shani

"aku masuk dulu, permisi" shani menahan lengan adiknya

"lebih baik putusin dia, dia gak baik buat lo" bisik shani meninggalkan christy

"kak? mau hancurin hidup aku lagi?" tanya christy, "gue cuma mau peringatin lo aja" jelas shani, "aku gak butuh kak"

"kalo aku sakit hati nantinya biarin aku sendiri yang sembuhin luka itu sendiri" christy meninggalkan shani

"gue takut dek, lo sakit lagi" lirih shani

yessayang calling you....

"halo sayang"

"halo, udah sampai belum?"

"udah ini mau bersih² sekarang"

"yaudah kenapa nelfon?"

"gapapa, kangen suara kamu soalnya"

"haha gombal baru aja ketemu tadi"

"besok aku jemput ya?"

"iya sayang"

"yaudah aku bersih² dulu ya sayang"

"iyaa habis itu langsung tidur ya"

"iya sayang muach"

tut

"ternyata lo licik juga ya jadiin gue babu lu dan sekarang lu jadiin gue pacar lu" tawa christy

"sayangnya gue beneran suka sama lu" ucap christy

"udah ah gue mau tidur aja lah" christy merebahkan tubuhnya di atas kasur miliknya

"semoga setelah ini ada petunjuk bahagia buat gue"

"..."

"sarapan dulu" shani menghentikan christy

"enggak kak, gue sama kak chika" ucap christy menunjuk chika yang ada di depan pintu

"hai kak" christy menyapa chika, "eh dek udah sarapan belum?" tanya chika menatap kedua mata christy

"belumm" rengek christy, "cup cup cup kita sarapan bareng ya" chika membawa christy kedalam pelukannya

"beneran?" chika mengangguk

"kak shani izin pergi ke kampus ya kak" ucap chika diangguki oleh shani

"ayo dek kalo kamu peluk terus gimana kakak mau jalan?" christy melepaskan pelukan itu dan menggandeng lengan chika

kakak boleh cemburu gak sih dek batin shani

peran kakak udah di ganti ya sama chika lanjutnya

"kamu mau sarapan apa?" tanya chika

"enaknya sarapan apa kak?" tanya christy, "kamu ini lucu ya aku nanya malah nanya balik" chika mencubit kedua pipi chubby christy

"ihh sakit kakkk" rengek christy, "maaf ya sayang" chika mengelus pipi christy

"kita sarapan di kantin aja ya?" christy mengangguk

"toyaaa" panggil zee, "hai bro" ucap christy cengegesan, "tawa lu pj pj njel" ucap adel

"pj pj palalo uang mana uang"

"uang lo lah kan lo udah official nihh kiw kiw cukurukuk"

"malazz melihat bocah tengil kek kalian" christy memutar bola matanya malas, "hilih ngaca brodi"

"kalian mau gue geb- awww sakit kak" ringis christy ketika chika menjewer kuping miliknya

"mau apa hah? mau pukul?" chika menatap tajam christy, "hehe enggak bercanda doang kak"

"hahahahahahahaha"

"liat aja lu" tunjuk christy kepada keduanya, "kak chika liat toya mainnya ngacem kak" ucap zee mengumpat di belakang tubuh chika

"iya kak aku takut banget kak" adel mengikuti zee

"christy!"

"minta maaf gak?"

"aaa kok gitu sih kamu malah bela mereka" rengek christy, "cengeng" ejek chika, "minta maaf sekarang!" ucap chika tegas

"anjing lo zoy dul gue geprek kalian abis ini liat aja" christy komat kamit

"kak liat kak ngeri banget komat kamit sendiri" zee menunjuk kearah christy diangguki oleh adel

"minta maaf christy! bukan komat kamit sendiri" ucap chika, "iya iya ish maaf ya, udah tuh"

"awas gak lu jaga jarak napa sama cewek gue"

"bodo wlee" zee dan adel berlari takut jika christy akan mengejar mereka

"kak liat tuhh ngeselin bangett" rengek christy menunjuk adel dan zee yg berlari dengan menghentakkan kakinya

"uuu dedekk nanti aja ya keselnya kita ke kelas dulu" ucap chika, "kak chika masa keselnya ditunda sih" christy dengan bibir mengkerucut

"muah" chika mencium sekilas bibir christy, "udah?" tanya chika diangguki oleh christy

"nanti harus jadi dokter terbaik, oke?"

"siap kak chika jika dirimu kesakitan aku akan mengobati sepenuh hatiku"

"ahaha siap bu dokter" chika hormat, "lutunaa pacall cuu" christy mengunyel unyel pipi milik chika

"udah kamu masuk gih ke kelas" christy masih saja menatap wajah chika, "kenapa?"

"kiss sebelum kita berpisah" christy menunjuk pipi miliknya, chika tersenyum dengan senang hati ia mencium kedua pipi chubby christy

"udah gih sana masuk bu dokter" chika mengacak rambut christy, "kak rambut aku jadi berantakan"

"sini aku rapihin" chika merapikan rambut christy, "cantik banget sih" puji chika membuat christy tersanjung

"udah ah sana ke kelas" christy mendorong tubuh chika, "hahahaha dadah sayangg" chika perlahan menghilang dari pandangan christy

aku senang ada di dekat kamu kak

"..."

"kak, ayo balik" ajak christy, "eh hai christy" sapa marsha

"hai juga kak"

"kamu pulang duluan aja ya?" ucap chika, "kenapa?"

"aku ada kelas sebentar lagi"

"oh, aku tungguin aja ya" ucap christy, "udah gausah nanti kamu capek dek" tolak chika

"pulang sama gue" shani menggengam lengan christy, "kak shani titip christy ya" ucap chika tersenyum

"iya chik, ayo ikut gue"

"tapii kak...."

"udah kamu ikut kak shani aja ya" chika mengelus lembut kepala christy, "hati hati ya kak, aku masuk kelas ya dek" chika melambaikan tangannya

"aku naik angkot aja" christy hendak pergi tetapi pergelangan tangannya ditahan oleh gracia

"ikut kita aja ya" christy heran, "kok bisa disini?" tanya christy karna hanya ada dirinya dan shani disini

"gue yang ngajak" ucap shani membuka suara

"kalian berdua aja" tolak christy, "pacar, ikut aku ya" mohon gracia christy sangat cepat luluh dengan seseorang ia mengangguk, "cepetan kalo mau ikut" ucap shani meninggalkan keduanya

"pacar yang sabar sama kak shani dia butuh waktu untuk menyembuhkan lukanya sendiri tunggu dia ya" gracia mengelus pundak christy, christy mengangguk

"sampai kapan?"

"aku bahkan gak tau apa aku bisa nunggu kak shani menyembuhkan lukanya sendiri?"

"kak, aku cuma butuh kak shani sekarang, sebelum nantinya dia gak bisa lihat aku lagi" ucap christy

"aku ngerti"

Bawa Aku, Dek [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang