III

27.2K 1.2K 73
                                    

−Januari, MMXXIV−

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

−Januari, MMXXIV−

___________________
Happy reading, dulur-dulur.
Jangan lupa tinggalkan jejak cinta di kolom komentar, ya.

Warmest regards,
Your Harumi.

♡♡♡

Lighting kit yang sebelumnya memberikan pencahayaan di studio mulai dipadamkan, sesi pemotretan Larissa dan Nicholas Sebastian, seorang aktor papan atas telah berakhir.

Gadis itu melepas jam yang melingkari pergelangan tangannya, lalu menyerahkannya ke Anya—manajer Larissa— untuk dikembalikan kepada staf. Pagi tadi hingga siang ini Larissa melakukan pemotretan untuk sebuah merek jam eksklusif bersama Nicholas, aktor yang sejak beberapa tahun lalu dipercaya menjadi brand ambassador merek jam itu.

Setelah Anya mengembalikan jam kepada staf produk jam asal Jerman itu, perempuan berusia 29 tahun itu segera menghampiri Larissa yang lebih dulu melipir ke ruang ganti.

"Cha! Gila! Kok lo malah santai-santai di sini? Buruan ganti baju, Egek!" Anya menarik lengan Larissa, gadis itu tengah berbaring di atas sofa, meluruskan pinggangnya yang terasa pegal.

"15 menit lagi, Nya. Gue mau tidur bentar, ya."

"Enggak, enggak! Jangan gila lo! Calon suami lo dari jam sebelas tadi udah sibuk banget nelfonin gue, Cuk. Ganti baju lo buruan!" Kali ini tarikan Anya berhasil membuat Larissa terduduk.

Gadis itu berdecih sebal. "Biarin aja dia nungguin. Bodo amat gue."

"Si Bambang! Mending kalo calon suami lo ngeribetin lo, Cha. Ini gue yang direcokin beratus kali. Lagian kenapa sih lo gak kasih nomor handphone lo aja ke dia? Kenapa harus nomor gue lo kasih sih, Cha!?" Anya mengomel diakhiri dengkusan yang kasar sekali.

Perempuan itu masih tak habis pikir kenapa Larissa memberikan nomornya kepada Deva, bukannya memberi tahu nomornya sendiri.

Aneh sekali.

"Nah, kan, ditelfon lagi, Cha." Anya berujar panik, sejurus kemudian langsung menjawab panggilan dari Deva.

Perempuan itu mengibaskan tangannya yang bebas, meminta Larissa segera mengganti bajunya agar mereka langsung berangkat ke mall tempat janji temu dengan Deva.

♡♡♡

Larissa memberikan senyum tipis pada orang-orang yang menyapanya, sebagai seorang model, bahkan bisa disebut supermodel karena beberapa kali melenggang di runway luxury brand asal Paris dan Milan, bahkan pernah tampil di Paris Fashion Week, yang tentu saja melambungkan nama Larissa hingga kancah internasional sehingga tak heran khalayak mengenalinya.

Pancarona Larissa [TAMAT-LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang