chapter nineteen

661 62 4
                                    

"JK" jisoo berlari mendekati tubuh JK yg penuh darah.

"JK aku mohon bertahan la jgn seperti ini" jisoo buru buru mencari handphone nya untuk menghubungi ambulans.

"Hall...hallo ada kecelakaan di sini tolong cepat ke sini di jalan xxxx terima kasih" jisoo langsung memutuskan panggilan.

"JK..jk .. JK aku mohon jawab aku" jisoo memeluk kepala JK baju nya sudah bercampur dengan darah.

JK sama sekali tak merespon jisoo mata nya Masi nyaman terpejam.

"Hikss..hikss..jk...jk" jisoo menangis sambil memeluk kepala JK di pangkuan nya.

Wiu..wiu..wiu ...

Ambulans tiba di tempat jisoo dan JK berada, beberapa orang petugas turun untuk mengangkat tubuh JK ke brankas dan memasukkan nya ke ambulans, jisoo duduk di samping tubuh JK yg sudah terpasang oksigen.

"Ji..ji..s..o" JK mengelap air mata jisoo yg jatuh.

"JK aku mohon bertahan la, kita sebentar lagi sampai di rumah sakit"jisoo menggenggam tangan JK, tapi JK tersenyum ketika melihat jisoo sangat hawatir dgn keadaan nya.

"I..i'm...j..k....i'm..ok" JK tersenyum.

"Hikss.. kau sedang tidak baik baik saja JK terus la berbicara dgn ku sampai kita tiba di rumah sakit nee"jisoo merasakan telapak tgn JK tiba tiba menjadi dingin dan pucat pasti.

"AnIyo.." JK tersenyum sambil menggeleng.

"Yak...jgn bercanda di situasi seperti ini kau harus tetap hidup dan terus bermain bersama twins JJ, kau bilang mereka berdua adalah anak mu JK, maka dgn itu aku mohon demi mereka kau harus bertahan" jisoo tak bisa membendung air matanya, dia menangis sambil terpaksa tersenyum di hadapan JK yg 50% akan sekarat.

"Aa..a..ku...t..ti..daa..k..bisah... ji" JK berusaha untuk berbicara dgn jisoo.

"Tidak JK kau harus bisa jika kau menyayangi twins JJ kata kan pada Mereka berdua kalau kau adalah ayah mereka" jisoo menyeka air matanya.

"Huff..a..a..ku..Ra..sa...a..ku...a.. akan...ma..ti"JK melihat ke arah jisoo sambil tersenyum.

"Apa yg kau katakan sudah aku bilang jgn membicarakan hal yg tidak mungkin terjadi jk"

"Ji" JK kembali memanggil jisoo.

"Ada apa katakan JK kau perlu apa?"

"Ji.. b..bisa..kah..kau berjanji sesuatu untuk ku.. jgn beritahu kebenaran ini pada siapapun, jgn ada yg tau kalau twins JJ adalah anak ku walaupun singkat aku sangat bahagia akhirnya bisa bertemu dgn kedua anak ku..., dan untuk terakhir kalinya aku ingin mengatakan, kau adalah cinta pertama dan terakhir ku Kim jisoo~" setelah mengatakan itu JK menutup matanya sambil tersenyum.

"JK.." jisoo menggoyang-goyangkan tubuh JK yg sudah tak bernyawa.

"JK, andwae...Jebal JK jebal andwae JK-YA hikss.. aku mohon jangan pergi hiks.. hiks.." jisoo menangis di atas tubuh JK yg bisa dia dengar detak jantung nya sudah tak ada lagi.

Saat sampai di rumah sakit jisoo termenung di kursi koridor rumah sakit yg sepi karena sudah larut malam, cahaya lampu yg remang remang tak membuat jisoo takut sama sekali karena sekarang dia sedang berduka.

Plakkk..

Seseorang tiba tiba menampar pipi jisoo, jisoo sama sekali tak merespon tapi airmata nya jatuh begitu saja.

"Rasa sakit dari tangan seseorang tak lebih sakit dari pada kehilangan orang yg dekat dgn mu" batin jisoo tertunduk lesu airmata nya tak berhenti sama sekali, jisoo menangis dalam diam.

jodohku dari mimpi ku sendiri{Jensoo} EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang