chapter twenty end

978 70 9
                                    

Setelah selesai ke makam JK jisoo langsung ke agensi Jennie dia ingin mengatakan kebenaran tentang JK pada nya, tapi jisoo takut jika Jennie akan marah padanya.

"Aku harus bagaimana?, masuk tidak ya?"jisoo Mondar mandir di depan ruangan Jennie.

"Ji ngapain di sini?"Lisa menepuk pundak jisoo.

"Aku ingin menemui Jennie tapi aku takut lisa-yaa" jisoo langsung murung.

"Hey tak perlu takut kau tau kan Jennie sangat mencintai mu bagaimana kau bisa takut padanya" Lisa memegang pundak jisoo, dan dia jg sedikit merapikan rambut jisoo.

"Kau cantik ji"batin Lisa dia betah berlama lama menatap wajah jisoo tgn nya blm di turunkan dari rambut jisoo yg baru saja dia rapikan.

"Akhm..khmm" Jennie berpura pura batuk.

"Eh sajangnim sorry nyolek jisoo dikit enggak apa kan?. Hehehehe"Lisa dgn tidak bersalah bukan nya menjauh dari jisoo malahan dia sekarang sedang memeluk jisoo.

Jennie tak merespon ucapan Lisa dia langsung masuk kedalam ruangan nya tanpa menutup pintu, beberapa menit kemudian Jennie kembali keluar dan berhasil membuat Lisa langsung ciut.

"Mau tangan mu hilang satu hah?" Jennie mengeluarkan sebuah pedang katana yg tajam dan mengkilap.

"Ampun Jen tadi ada lalat di kepala jisoo heheh pis pis aku cabut dulu ya Chu bye bye muachh" sebelum pergi Lisa sempat sempat nya mencium pipi jisoo.

"YAKK"

Wuss..Cakss

Sebuah pedang menancap di dinding agensi jennie, pedang itu hampir mengenai kepala Lisa, nafas Lisa memburu dadanya naik turun lalu dia berbalik untuk melihat siapa yg melempar pedang tersebut, Lisa melihat jisoo menutup mulut nya karena terkejut dgn aksi Jennie barusan.

"Yak Jennie kau ingin membunuh ku ya?" Lisa menunjuk Jennie sementara Jennie seperti orang yg tak punya salah dan dosa dia memeluk jisoo.

"Syg ayo masuk" Jennie Masi memeluk jisoo dan tak memperdulikan Lisa.

"Hmm kajja"jisoo mengangguk antusias dia jg sama sekali tak memperdulikan Lisa.

Jensoo sudah masuk ke ruangan dan meninggalkan Lisa sendiri Masi menatap tempat mereka berdua berdiri.

"Wuiss..kagebunsin nojutsu, AKHH YAK LISA" wendy dan seulgi sedang kejar kejaran langsung di buat kaget oleh Lisa.

"Ngapain di sini mau cosplay jadi goblin hah pake acara pedang nusuk ke tembok" seulgi merangkul pundak Lisa.

"Pedang sape ni?"wendy melihat lihat pedang yg menusuk tembok.

"Jennie" Lisa menjawab pertanyaan seulwen tanpa melihat kearah mereka berdua.

"Ooo,, hee" kompak seulwen

"Dah yuk cabut main Naruto lagi yuk" seulgi menarik tgn wendy.

"Kalian berdua engak nanya in knp ni pedang bisa di tembok" Lisa melihat kearah dua menusia laknat.

"Emang nya knp?, kok bisa Jennie ngelempar pedagang?" Wendy bertanya menghadap Lisa.

"Pedang somplak pedang bukan pedagang" seulgi menepuk jidat Wendy.

"Udah sama aja"wendy tak mau tau.

"Aku nyium pipi jisoo" Lisa menatap kedua manusia yg nampak biasa saja.

"Dah yuk cabut" wendy menarik tangan seulgi

"Udah gitu aja reaksi kalian, wah wah parah" Lisa tak habis pikir.

jodohku dari mimpi ku sendiri{Jensoo} EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang