4

639 47 2
                                    

(besok paginya)

Matahari mulai menampakkan sinar meski masih malu² menunjukan sinar asli nya

Halilintar mengedipkan matanya singkat lalu duduk sebentar mengumpulkan nyawa sebelum akhirnya memikirkan apa reaksi ke empat adik nya jika mereka akan diajak ke markas tapops

"Kira² mereka seneng atau malah ngebantah ya?"

"Ah! Udahlah itu gak penting"

Jam 6 tepat sesuai janjinya pada sang adik pertama halilintar pun turun dengan pakaian lengkap khusus untuk misinya dan jangan lupakan ransel hitam yang selalu setia menempel di pundak nya

Halilintar merasa lega melihat adik² nya suda siap dengan peralatan misi masing² ini saatnya halilintar mengeluarkan artefak keluarga nya yakni dan bukan lain jam kuasa elemental

"Fan?" Panggil halilintar yang membuat sang empu menoleh

"Eh kak hali good morning kak" bukanya taufan yg berbicara melainkan sang adik bungsu solar

Halilintar hanya tersenyum tipis sangat tipis sampai tidak ada yang melihat senyuman tipis itu tercetak di bibir sang pengendali petir

"Ya kak?"tanya taufan dia mengambil jarak antara dirinya dan sang kakak merah nya

"Nih" halilintar dengan seenak jidat nya melempar kan box yang berisi jam kuasa para adik² nya

"Eh buset santai kak jangan dilempar gue aduin ayah ini kalo ayah masih ada" cibir taufan lalu dirinya kembali ke meja makan meninggalkan sang kakak yang terdiam mematung

Halilintar benci jika ada yang menyebut ayah nya dirumah itu bukanya si gledek ini anak durhaka ya cuman dirinya masih tak bisa menerima kepergian kedua orang tua mereka yang menyisakan luka yang dalam baginya

Gempa yang melihat percakapan antara kakak pertama dan kakak keduanya itu hanya menghela nafas pelan menyenggol kakak kedua nya memperingati untuk jangan membahas ayah nya kepada sang kakak pertama

"Ya maaf gem kan gue lupa lagian tuh Napa dah kan udah lama juga kejadian nya" jawab taufan dengan raut tak bersalah nya yang membuat gempa semakin kesal dengan kakak kedua nya itu

"Ih kak ufan mah mana paham" gempa mendengus kesal

(Ok skip author kehabisan ide)

Sesampai di markas tapops mereka menatap takjub markas itu sebabnya selain halilintar dan taufan belum pernah ada yang menginjakkan kaki nya di markas megah itu

"Welcome to markas tapops the family elemental" sambut seorang perempuan yang sangat mereka kenali siapa lagi kalo bukan kakak sepupu mereka tercinta

"Mbak ai!!" Teriak thorn heboh berlari ke arah Aira

"Kalian ngapain disini?" Ya suara dingin itu tak lain punya Liam atau lebih akrab disapa Andri

Ya beginilah jika dua kutub disatukan antara Andri dan hali hanya mengangguk dan tak berbicara sama sekali

"Hey bang Andri,kak hali kalian ini mau ngobrol atau diem² an gini" tanya blaze menggoyang² kan tangan nya persis di depan wajah kedua kutub itu

"Gue tanya sekali lagi ngapain kalian kesini?" Andri kembali mengulangi pertanyaan

"Disuruh kapten sialan itu" halilintar memutar bola mata nya malas mengingat perdebatan nya dengan kapten Leon semalam

Liam menatap halilintar Lamat entah kenapa perasaan nya tak enak melihat kedatangan halilintar dan pada adik nya kesini entah akan terjadi sesuatu kepada mereka yang dia sendiri bahkan tak tahu apa itu Liam berjalan beberapa langkah memegang pundak hali

the brother's black diamond Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang