Untuk part 06 dan 07 aku saranin kalian membacanya sambil memutar lagu sad favorit kalian yaa wkwk biar kerasa aja feel nya gtu.
Happy Reading semuanya
Jangan lupa Vote and Komen ceritanya
••••
•
•
•Di dalam ruang asrama yang sunyi, Lily itu duduk di atas tempat tidur dengan buku di pangkuannya. Waktu berjalan lambat, dan kegelisahannya semakin terasa di tengah keheningan yang menyelimutinya. Dia melihat keluar jendela, menatap langit yang berubah-ubah warnanya seiring berjalannya waktu.
Meskipun perasaan gelisah sesekali menghampirinya, wanita itu memilih untuk menenangkan diri dengan membaca, menulis, atau hanya berdiam diri sambil merenung. Dia mengingat nasihat-nasihat kakeknya dulu, bahwa setiap tantangan adalah bagian dari perjalanan hidup yang harus dihadapi dengan keberanian.
Dengan sabar, dia menunggu waktu untuk masuk sekolah tiba, yakin bahwa setiap detik yang dilewatinya di asrama ini adalah bagian dari persiapan menuju perjalanan baru yang menantang.
"Lily."
"Hmm."
"Kamu sherloc sekarang, besok aku kesana." Suara Gara yang terdengar nyaring dari ponselnya.
"Belajar, jangan main terus." Ketus Lily dengan mata yang fokus membaca buku di pangkuannya.
"Ayola sayang." Suara Raga merengek.
"1 minggu lagi aku masuk sekolah Raga, belajar yang bener."
"Maunya ketemu kamu."
"Belajar dulu. Katanya mau masuk kepolisian, bentar lagi kamu pendidikan kan"
"Ketemu kamu."
"Belajar."
"Gamau. Mau ketemu kamu."
"Huftt, iyaiya buka chat sekarang." Pasrah Lily yang akhirnya mengirim tempat dimana asramanya berada.
"Jangan besok Raga, besok kecepetan."
"Kapan atuh Ly." Tanya Raga dengan suara lemasnya.
"Emm kamis deh." Jawab Lily.
"Yah 4 hari lagi."
"Yaa kamis aja." Bujuknya.
"Boleh asal nanti ketemu mamaku."
"Hah?." Tanya Lily sedikit tersentak untuk memastikan yang didengarnya barusan.
"Ketemu mamaku sayangg." Lembut Raga disebrang sana.
"Takut."
"Kok takut."
"Aku bukan apa apa, nanti mama kamu gasuka." Pesimis Lily dengan suara pelannya.
"Gakk pokonya harus ketemu, biar nanti pas pelantikan kamu datang dan gak canggung sama keluarga aku."
"Graduasi kemarin aman?." Tanya Lily berusaha mengalihkan topik pembicaraan.
"Aman, aku dapet lulusan terbaik." Lontar Raga terkesan bangga.
"Good itu baru pacar aku."
"Calon suami kamu." Goda Raga. Lily yang mendengarnya diam sejenak dan sampai akhirnya senyuman manis terukir dari bibir indah gadis itu.
"Diem pasti salting ni."
"Apasi Raga."
"HAHAHA". Suara tawa Raga terdengar jelas dan disusul suara tawa Lily saat itu juga.

KAMU SEDANG MEMBACA
LILY // (SELESAI)
Fiksi Remaja⚠️INI HANYA CERITA SINGKAT ⚠️KONFLIK RINGAN "Aku janji tangan kamu yang akan aku genggam di ujung kesuksesan nanti." ~R •• "Pergilah, tugasmu membahagiakan orangtuamu belum selesai." ~L •• "Dan selamat atas pelantikannya." ~L