Happy Reading semuanya
Jangan lupa Vote and Komen ceritanya
••••
•
•
•Drrttt
Drrttt
Drrttt
"Sayang."
"Aku diluar, kita keliling cari angin pagi ya."
"Sayang."
"Capek Raga."
"Kenapa Ly? Kamu keluar. Aku peluk."
"Aghh."
Dengan mata yang masih terasa berat, Lily bangun dari tempat tidurnya setelah semalaman menangis. Wajahnya pucat dan lesu, mencerminkan kelelahan yang mendalam dan kesedihan yang menghantuinya sepanjang malam.
Cklek
"Astaga."
"Iya tau jelek, orang baru bangun tidur."
"HAHAHA, ketauan kamu nangis ya manis?." Kekeh Raga tertawa saat melihat penampilan Lily yang kusut.
"Sini." Raga mendekat menarik pergelangan Lily dan membawa tubuh lesu itu kedalam pelukannya.
"Aku tunggu disini, kamu siap siap. Kita pergi keluar." Ujarnya mendekap tubuh kekasihnya.
"Gamau capek."
"Yaudah 1 boneka miniso hangus."
"Gapeduli."
"Kok gitu?, besok aku pulang Lily, gamau ngabisin waktu bersama emang?." Tutur Raga sedikit membujuk.
"Cepet banget, 5 menit aku siap." Tegasnya dan melepas pelukan lalu masuk kerumah meninggalkan Raga sendiri didepan pintu.
"Lah bocah malah ditinggal, 5 menit ntar jadi 40 menit." Ocehnya.
●●●●●●●
"Mau kemana Raga ahh males jalan." Dumel gadis itu mengikuti setiap langkah besar kekasihnya didepan.
"Bawa aja lah motor kamu masuk kesana." Ujarnya menunjuk mall didepan.
"Ngawur Lily." Jawab santai Raga senantiasa melangkahkan kakinya.
"Nanti kl ada yang tanya "mas kenapa motornya dibawa masuk?." Jawab aja "saya lagi bonceng ibu hamil pak, dia gakuat jalan." Beres kan." Celetuk Lily.
"Ngadi ngadi kamu." Raga merangkul pundak Lily dan berjalan dengan santainya.
"Berat."
"Biarin biar kamu kuat."
"Udah kuat."
"Wkwk iyaa sayang."
Setelah 5 menit mendengarkan ocehan Lily akhirnya mereka sampai di tempat boneka Miniso dimana itu merupakan salah satu whislist mereka yang belum terpenuhi sebelumnya.
Lily sibuk kesana kemari melihat dan memilih boneka miniso yang sangat dia inginkan, dan disisi lain Raga diam-diam mengambil kamera di sakunya saat kekasihnya itu sibuk memilih boneka di rak-rak yang dipenuhi berbagai macam mainan di Miniso. Matanya terpancar dengan penuh kasih saat dia menyaksikan kekasihnya dengan penuh kekaguman.
KAMU SEDANG MEMBACA
LILY // (SELESAI)
Jugendliteratur⚠️INI HANYA CERITA SINGKAT ⚠️KONFLIK RINGAN "Aku janji tangan kamu yang akan aku genggam di ujung kesuksesan nanti." ~R •• "Pergilah, tugasmu membahagiakan orangtuamu belum selesai." ~L •• "Dan selamat atas pelantikannya." ~L