Happy Reading semuanya
Jangan lupa Vote dan Komen ceritanya.
•••
•
•
•"Sejak kapan kamu punya apartemen sebagus ini Raga." Tutur Lily memperhatian setiap sudut ruangan didepan matanya.
"Pacar kamu ini kaya raya Ly, apartemen kaya gini mah kecil." Kekeh Raga.
"Dih sombong amat."
"Mau aku beli?." Tanya Raga.
"Apa?." Tanya balik Lily.
"Kamu."
"Hah?."
"Membeli kamu sayang, aku jamin kita hidup bahagia." Canda Raga dan sukses mendapat jitakan panas dikeningnya.
"Ngaco kau ngomong." Nyinyir Lily menatap tajam Raga
"Hehe iyaiya bercanda atuh."
"Mandi sana." Titah Raga. "Tu kamar mandinya." Ujarnya lagi menunjuk kamar mandi dibelakang samping mereka berdiri.
"Gimana mau mandi, baju aja gaada." Ketus Lily.
"Pake bajuku dulu sayang, besok kita beli baju kamu." Jawab Raga sembari menyenderkan punggungnya disofa.
"Enak banget ngomongnya."
"Oh iyaiya lupa orang kaya." Lily menoel dagu Raga. "Terimakasi banyak sayang." Bisiknya lalu pergi kekamar mandi.
"MAU DIMANDIIN GAK LY." Teriak Raga spontan saat gadis itu pergi meninggalkannya.
"GILA KAU." Jawab Lily dari kamar mandi.
"Astaga." Raga tercengang sedikit tercengang mengingat apa yang diucapkannya.
"Emang gila kalau sampe dimandiin." Tuturnya terkekeh lalu menghisap sebatang rokok kesukaannya.
1 jam telah berlalu, Lily sedang asik memperhatikan dirinya dicermin dengan mengenakan hoodie dan kolor pendek milik Raga. Sesekali gadis itu tertawa melihat penampilannya yang aneh.
"Utamakan kenyamanan."
"Tapi ini kaya apaan."
HAHAHAHA
Tawa Raga terdengar menggema saat baru saja dia keluar dari kamar mandi dan melihat Lily sedang asik bergaya dengan pakaian yang digunakannya.
"Dari mana kamu menemukan kolor itu Ly."
"Kaya apa ya haha." Lagi lagi pria itu tertawa melihat gadis didepannya dari ujung kepala sampai ujung kaki.
"Gak peduli, yang penting nyaman." Elak Lily mengalihkan pendangannya.
"Tapi masa kaya gitu juga." Raga berusaha menahan tawanya.
"Ketawa aja gpp, lagian juga disini cuman kita berdua. Mau kayak gembel pun ga masalah." Ujar Lily kembali menatap dirinya dicermin dengan gerakan pede. Raga yang melihat kelakukan pacarnya itu hanya bisa tertawa dan menggelenglan kepalanya.
Keheningan menyelimuti setiap sudut ruangan apartemen, Lily dan Raga. Mereka duduk di sofa yang empuk, menikmati suasana malam yang tenang mengalir di luar jendela apartemen.
Sepasang kekasih itu menikmati momen kebersamaan dengan memakan cemilan favorit mereka, potongan-potongan stroberi yang segar dan kepingan cokelat hitam yang manis.
Tidak ada yang memulai percakapan, Lily yang sibuk dengan makanannya sambil menatap teduh keluar jendela, dan Raga yang sibuk mengunyah dan memperhatikan wajah damai Lily didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LILY // (SELESAI)
Teen Fiction⚠️INI HANYA CERITA SINGKAT ⚠️KONFLIK RINGAN "Aku janji tangan kamu yang akan aku genggam di ujung kesuksesan nanti." ~R •• "Pergilah, tugasmu membahagiakan orangtuamu belum selesai." ~L •• "Dan selamat atas pelantikannya." ~L