Happy Reading semuanya
Jangan lupa Vote dan Komen ceritanya.
•••
•
•
•Lily duduk di toko buku yang sunyi, duduk sendirian, dan tatapannya kosong terpaku pada halaman-halaman buku yang tak berarti baginya saat ini. membiarkan pikirannya melayang jauh.
Hatinya remuk karena orang satu satunya yang dia andalkan telah meninggalkannya untuk mengejar impian untuk menjadi seorang polisi.
Di antara rak-rak buku yang memenuhi toko itu. Dalam halaman-halaman buku-buku yang ada, dia menemukan cerita-cerita tentang perjuangan, keberanian, dan ketabahan. Dia belajar bahwa terkadang, cinta sejati bukanlah tentang memegang erat, tetapi tentang memberi kebebasan pada orang yang dicintai untuk mengejar impian mereka.
"Aku harus kerja." Ujarnya mengangkat diri dari kursi, menghapus air mata yang mengalir di pipinya, dan melangkah keluar dari toko buku itu dengan langkah yang mantap.
Sekarang pukul 15.25, kakinya melangkah pasti menuju tempat kerja. Kemarin kemarin sebelumnya, Lily sudah mencari berbagai informasi tentang lowongan pekerjaan untuk seorang siswi.
Sampai akhirnya dia menemukan pekerjaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan makannya setiap hari. Toko bunga yang lumayan besar, dia bekerja pukul 16.00 sampai tengah malam nanti.
Meskipun ini berat, karena di satu sisi, dia adalah seorang siswi yang harus fokus pada pendidikannya, tetapi di sisi lain, kehidupannya membutuhkan tambahan penghasilan untuk menyambung hidupnya yang serba kekurangan.
Dengan aliran pikiran yang bergejolak, dia mempertimbangkan berbagai kemungkinan. Bagaimana dia bisa bekerja sambil tetap menjaga nilai-nilai akademisnya? Bagaimana dia bisa menyeimbangkan antara belajar dan bekerja, tanpa mengorbankan salah satunya? Pertanyaan-pertanyaan itu menghantui pikirannya seperti badai yang tak kunjung reda.
Sampai gadis itu sadar, bahwa semua tantangan yang pernah dia hadapi dan melewati dengan kekuatan dan ketekunan yang luar biasa. Dengan tekad yang teguh, dia menyadari bahwa takdirnya tak akan ditentukan oleh rintangan-rintangan yang muncul, tetapi oleh cara dia menghadapinya.
Kita skip aja yaa.. untuk bagian ini selayaknya orang yang baru pertama kali kerja aja. Aku gaakan ceritain bagian ini nyaa, karena memang sepintas hanya untuk memberi tau kalian kalo si Lily ini kerja di toko bunga.
Lanjutt
"Lihatlah mereka suka atas pelayanan kamu Ly, hebat." Puji salah satu karyawan senior disana.
Lily tersenyum ramah. "Hehe bagus deh kak, semoga aja pelanggan tetap disini juga nyaman sama pelayanan aku." Sambungnya lagi.
"Aku pulang duluan ya kak, terimakasih untuk sedikit bimbingannya hari ini." Tutur Lily sopan sedikit membungkukan badannya.
"Hati hati, ini sudah malam." Ujarnya mengingatkan.
Lily mengangguk. "Siapp." Dia bergegas mengambil tas kecilnya yang berisi beberapa barang yang sekiranya penting. Dengan langkah ragu dia berjalan pulang menjauh dari toko bunga.
Matanya tidak bisa diam, menatap kesana kemari untuk memastikan dirinya aman, wajah polosnya terlihat tenang, namun didalam hatinya dia terus berdoa karena memang ini pertama kalinya dia berjalan sendirian apalagi tengah malah seperti ini.
"Krekk." Lily seketika terdiam menghentikan langkahnya saat mendengar seperti ada suara kayu yang ter injak dibelakang.
"Mama." Ucapnya spontan merasa ketakutan. Dia tidak berani menoleh kebelakang, tangannya meremat kuat tali tas yang membebani bahunya kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LILY // (SELESAI)
Teen Fiction⚠️INI HANYA CERITA SINGKAT ⚠️KONFLIK RINGAN "Aku janji tangan kamu yang akan aku genggam di ujung kesuksesan nanti." ~R •• "Pergilah, tugasmu membahagiakan orangtuamu belum selesai." ~L •• "Dan selamat atas pelantikannya." ~L