01

3.6K 290 15
                                    

Yah.. Hari yang tidak diinginkan Ara tiba juga. Dengan berat hati, jiwa dan raga dirinya datang Pagi buta untuk menjemput Chika.

Yessica Tamara --Gadis 18 Tahun yang akrab dipanggil Chika, memiliki paras Cantik dengan Tinggi badan 167 cm. Kepintaran Chika dalam menguasai Mata Pelajaran tidak bisa diragukan lagi loh! Bahkan sebagian Orang memanggilnya 'Si Multi Talent' Karena Chika pandai kuasai berbagai hal, salah satunya memainkan alat Musik. Jadi tidak heran banyak Siswa berusaha meluluhkan hatinya, ada juga yang sekedar mengagumi.

Ara membuang muka saat melihat Chika keluar dari pintu Rumah besar itu. "Muncul juga tuh anak." Gumam nya.

"Ekhem!." Dehem Chika berdiri tepat disebelah Ara. "Gada niat ucapin selamat pagi, gitu?."

"Gak." Ara menoleh, manik mata Mereka langsung bertemu.

"Laporin ke mami ya?."

"Selamat pagi." Ucapan dingin dari Ara membuat Chika menahan tawanya.

"Gabisa lebih lembut?."

Okay.. Kali ini Ara tersenyum sangat manis.. Siapa pun yang melihatnya pasti bisa lihat niat membunuhnya dibalik senyuman itu.

"Selamat pagi nona Yessica tamara."

"Pfftt..." Tawa Chika sedikit terlepas. Kapan lagi bisa lihat Ara nurut padanya?.

"Puas?."

"Eh? Kalau boleh jujur sih belum! Tapi kita harus berangkat sekarang, aku males banget sama jalanan macet."

"Ga peduli."

"Ngomong apa barusan?."

"Hah? Gua gada ngomong tuh." Sebelum urusannya menjadi panjang, Ara segera menaiki Motornya dan memberikan Chika Helm.

Chika terdiam memandangi Helm yang ada ditangan nya. "Ini gak bakal berantakin rambut aku kan, ra?."

"Entah."

"Ih! Aku bilangin mami ya kamu jawab cuek cuek begitu."

"Bilangin aja."

"Loh? kalian kok belum berangkat."

Jleb.

Kedatangan Evelyn sukses mengejutkan Ara. Sedangkan Chika tersenyum jahil. "Mami! Kebetulan banget! Masa tadi--"

"Oh ini mau berangkat kok tante!." Potong Ara. "Cuma chika gabisa pakai helm, jadi aku harus bantuin dulu."

"Dih? sejak kapan aku bilang gabisa pakai helm?."

"Udah sini aku pakaikan." Ara mengambil Helm yang ada ditangan Chika. "Bisa nunduk dikit? Aku usahain rambut kamu gak berantakan."

Chika terkekeh. "Beda ya perlakuan kamu kalau ada mami." Bisiknya sambil menundukan Kepala agar Ara tidak kesusahan memakaikan Helm.

"Kami berangkat dulu yaa tante." Ucap Ara sesopan mungkin.

"Iyaa.. Hati hati, jangan ngebut."

"Dadah mami!!."

Ara menghela nafas lega setelah keluar dari Gerbang Rumah. Namun ada satu pertanyaan yang memutari Kepalanya sejak tadi.

KENAPA CHIKA TERIMA AKU BEGITU SAJA SEBAGAI BODYGUARD PRIBADI NYA!?.

Zahra Nur Khaulah --Si tengil suka bikin onar ini selalu menjadi bahan omongan Orang orang karena kelakuan nakalnya. Akan tetapi Ara tidak pernah memperdulikan hal itu. Yang terpenting adalah kesenangannya Sendiri. Memiliki Tinggi badan 170 cm membuatnya mengambil Ekskul Basket --Walaupun suka bolos latihan. Kalau masalah Skillnya dalam menguasai mata Pelajaran jangan diragukan! Peringkat Ara selalu dibawah 10 besar.

||❃My Bodyguard❃|| (CHIKARA) TAMAT √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang