"hari yang tidak ada di kalender"
°
°
°"Ha apa kata kamu? kamu bakal ninggalin
aku untuk dua hari kedepan?" ucap Cilla yang kaget saat mendengar nya.Saat ini Cilla sedang berada di ruang tamu, siang hari ini Cilla sangat kaget akan kabar dadakan dari suaminya.
"Iya sayang," ujar Shaka. "Maaf baru ngabarin mendadak, saya kira ga akan hari ini tapi kamu tenang aja saya bakal urus ini secepat mungkin," sambung Shaka pada telefon.
Cilla hanya bisa meng-iyakan apa yg suaminya katakan. Percuma juga toh, Cilla tidak bisa berbuat apa apa.
"Iya kalo gitu, tapi boleh ga aku ajak devi buat nginep disini? biar aku ada temen, kalo kamu ga ijinin gapapa ko," ucap Cilla.
"Iya boleh sayang, asal kamu ada temen it's okay babe. Yauda kalo gitu saya tutup telfonnya ya, jaga diri kamu baik baik kalo ada apa apa kabarin saya. Love u honey," setelah itu Shaka mematikan sambungan telfonnya.Cilla kembali duduk, wajahnya kini sedikit cemberut. "Kenapa harus dadakan? Kebiasaan banget apa apa dadakan padahal ini weekend, yg di pentingin kerjaan mulu ada waktu berdua paling istirahat, makan, tidur. Hari libur, atau apa juga dia tetep kerja, ngeselin banget berasa ga punya suami," ujarnya kesal.
Baru saja jam satu siang, ia sudah di buat kesal oleh suaminya. Tak lama dari Cilla mengabari sahabatnya, Devi tiba di rumah tidak lama setelah itu.
Devi membuka pintu rumah. "Assalamualaikum, aku masuk yaa," ucap devi sembari menenteng tas.
"Waalaikumsalam, masuk aja aku di dapur," ujar Cilla.
Devina kini duduk di ruang tamu dengan tv yang menayangkan sebuah drama Korea, "lagi nonton apa cil? Siang siang malah ngedrakor mana seru," gumam Devi.
Cilla berjalan kearah ruang tamu dengan membawa dua gelas berisi es jeruk yang ia bikin. "Ya terus mau ngapain? Lagi pula ini weekend Dev," jawab Cilla sembari mengasongkan satu gelas di tangan kanannya.
"Makasi, tapi kayaknya bakal bosen kalo nonton mulu,"
Cilla duduk di samping Devina, gelas yg ia pegang kini di taruh di atas meja dan ia mengambil remot untuk mengganti tontonan mereka."Mau nonton apa?" tanya Cilla.
"Terserah,"
"Ya apa? Genre apa?"
"Ya terserah,"
Cilla menghembuskan nafasnya kasar. "Yang bener sedikit dong Dev, kamu jangan terlalu cewe banget yang apa apa terserah, terserah. Bingung aku," kesalnya.
Devina meneguk minuman yang ia pegang, "ya terserah kamu," ujarnya.
Cilla tampak kesal akan hal ini, "kamu bilang terserah aku malah tambah bingung. Perasaan aku kalo di tanya Shaka ga pernah jawab terserah," bandingnya.
"Ya apa kek, ga pekaan banget kamu Cill. Barbie aja barbie, atau ga toy story aku suka tuh," jawab Devina.
Tontonan macam apa ini? Kek anak kecil aja, padahal anak kecil juga tidak menonton ini.
"Cari sendiri aja, males aku," ucap Cilla kesal.
Devina tersenyum akan tingkah sahabatnya ini. "Istri Shaka kalo kesel lucu juga ya, pantes dia milih kamu jadi istrinya," ucap Devina.
"Ya emang kamu harap dia milih siapa waktu dulu ketemu?"
"Ga ada kepikiran dia bakal tertarik sama pelet kamu si Cill, orang itu keliatannya pria berkelas banget. Pelet kamu kuat, spill dong Cilla," ucap Devina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasutri baru!
Teen FictionMenjadi seorang istri bukan pekerjaan mudah bagi Cilla begitupun sebaliknya, Shaka harus menafkahi istrinya lahir dan batin. Pernikahan mereka di tentang keras oleh ibu Shaka, tetapi dengan tekad yang kuat Shaka memilih untuk tidak menghiraukan apa...