"Sunrise pagi dan wajah bangun tidurmu"
°Pasutri baru°
°°°
Tirai kamar baru saja di buka oleh gadis yang sepertinya baru saja terbangun dari tidur indahnya semalam, pantulan sunrise pagi yang masuk lewat jendela kamar.
Cilla melihat pemandangan kota Bandung yang cukup ramai, hari ini adalah hari sabtu namun aktifitas semuanya tidak terganggu.
"Ramai banget hari ini, sunrise nya juga indah," ucap Cilla yang langsung berjalan kearah tubuh kekar suaminya.
Cilla menarik pelan selimut yang menutupi seluruh tubuh Shaka, duduk di sebelahnya dan mengusap lembut rambutnya.
"Sayang, udah pagi, bangun yuk. Kita breakfast dulu," ujar Cilla
Jari jemari Cilla beralih menjadi memegang pipi Shaka dengan pelan, "hey, ayo bangun, pipi kamu iritasi kayak nya sayang," ucap Cilla.
Wajah Shaka memang terlihat ada bintik bintik kecil berwarna merah, wajah dia sensitif.
"Bangun yuk, liat pemandangan nya bagus sayang, sunrise nya juga indah,"
"Ada yang lebih indah dari sunrise pagi hari sayang," sahut Shaka.
"Apa itu?" tanya Cilla
Shaka mendudukkan tubuhnya, menghadap kearah istrinya "itu wajah bangun tidurmu, sayang." ucapnya.
Cilla terdiam sesaat, "selamat pagi, my beautiful wife...," ucap nya sembari mengecup sekilas kening istrinya itu.
Senyum manis terukir jelas di sudut bibir Cilla, "kamu, masi pagi udah bikin anak orang salting, apa yang kamu mau?" tanya Cilla kepada Shaka.
"Apa semua pujian itu tandanya menginginkan sesuatu?" timpal Shaka.
"Memangnya kamu ga mau sesuatu, sayang?"
"I want to have a baby, apa bisa?" ucapnya.
"Sabar, belum saatnya sayang,"
"Apa punya saya tidak berkualitas?" tanya nya.
Cilla heran dengan pertanyaan suaminya itu, "apa yang berkualitas?" ucapnya memastikan.
"Sudah satu bulan kita menikah, saya juga udah tidak sabar untuk mengendong shacil junior.
Cilla terkekeh pelan, "berarti itu tandanya tuhan mau kita ngabisin waktu berdua dulu," ucap Cilla menenangkan Shaka.
"Really? saya tidak sabar padahal,"
"Cepet ke air, kita nyari makan di luar mau?"
"Ayo sayang,"
|•|•|
Cilla dan Shaka sudah berada di sebrang depan hotel mereka, ternyata ada beberapa orang yg berjualan makanan untuk sarapan pagi.
"Kamu beli yang lain biar aku bisa nyobain punya kamu juga," ujar Cilla.
"Kenapa ga nyuruh Fery aja? Dia lebih tau tempat sini," jawab Shaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasutri baru!
Genç KurguMenjadi seorang istri bukan pekerjaan mudah bagi Cilla begitupun sebaliknya, Shaka harus menafkahi istrinya lahir dan batin. Pernikahan mereka di tentang keras oleh ibu Shaka, tetapi dengan tekad yang kuat Shaka memilih untuk tidak menghiraukan apa...