Sebelum membaca, Baca Basmalah Dahulu
"BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM"Selamat Membaca Bestiee❤️
🍃🍃🍃
Dendam tak akan pernah membuatmu tenang, sebab kamu akan selalu membayangkan kesalahan mereka. Kenapa tidak mencoba untuk berdamai dengan rasa sakitmu itu. Barangkali lewat jalan itulah kamu mendapatkan ketenangan hati
_Mazaya Aurelia Camila_
☁️☁️☁️
Siang ini, Komunitas Pelita akan mengadakan pertemuan dengan Zafran untuk memperkenalkan diri sebagai donatur tetap. Semalam aku pribadi yang memasukkannya ke dalam grup Komunitas.
Cafe Melodi menjadi pilihan kami, karena di sana memiliki rooftop yang lumayan indah nan sejuk suasananya untuk mengadakan pertemuan seperti ini. Selain itu, cafe Melodi juga di lengkapi dengan mushola agar setiap pengunjung cafe tidak susah payah untuk melaksanakan sholat fardhu.
Sesampainya kami di cafe ternyata sudah ada Naura, Desi, dan Kak Zafran di sana. Aku sendiri datang bersama Mazaya dan bertemu dengan Genta dan 2 anggota yang lainnya di parkiran cafe. Namun, fokus ku adalah mengapa Naura dan Dokter Zafran sepertinya sudah saling mengenal. Padahal ini pertama kali mereka melihat dokter Zafran selain aku dan Mazaya.
Tetapi, ku tetap berfikir positif saat itu. Mungkin saja mereka sebelumnya juga pernah bertemu. Desi yang pertama kali melihat kami, lalu melambaikan tangan.
"Sudah dari tadi di sini kak?" Tanyaku pada kak Zafran
Seperti yang Zafran katakan, tak akan ku panggil beliau Dokter Zafran apabila di luar klinik. Ia tersenyum sembari mengangguk mengiyakan.
"Silahkan duduk semuanya." Ucapnya kemudian.
Kami duduk di kursi yang tersedia, sengaja di pesan oleh Naura sebelum kami sampai di cafe ini. Tak ingin basa basi, Genta akhirnya membuka suara.
"Jadi bagaimana?" Tanyanya sembari memandang ke arahku. Berhubung akulah yang bertukar pesan dengan dokter Zafran semalam, maka aku pula yang akan menyampaikan maksud dan tujuan kami semua di kumpulkan di sini.
"Oh iya, begini teman teman semuanya. Kak Zafran ini adalah donatur tetap dalam komunitas kita. Jadi apabila kita sedang mengadakan pertemuan mengenai komunitas maka beliau juga harus ada di tengah tengah kita, agar beliau mendengar langsung rapat yang di sampaikan. Dan tentang pertemuan sekarang, di anggap saja sebagai silahturahmi pertama kita sebagai anggota komunitas dan kak Zafran sendiri sebagai donatur, untuk menghargai beliau. Siapa tau juga kan teman teman ada yang penasaran dengan sosok beliau, dan juga pertemuan kita ini atas usulan beliau sendiri." Ucapku menjelaskan panjang lebar
Mazaya sempat melirik ke arahku. Seolah di tatap aneh oleh Mazaya aku hanya tersenyum simpul. Entah apa yang sedang sahabat itu pikirkan.
Dokter Zafran tersenyum ramah kepada kami semua.
"Betul sekali kata Ayunda, jadi tidak perlu terlalu formal, anggap saja ini bentuk perkenalan dari saya. Silahkan kalian bisa memesan menu apa saja, insyaaAllah saya yang traktir.""Wiiih makan gratis kita." Celetuk Dion tiba tiba. Junior satu tahun di bawahku.
"Ih Dion, lu malu maluin amat sih. Kayak nggak pernah di traktir aja lu." Desi menegur Dion, bersamaan memukul lengan lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit dan Kenangannya
General FictionMengagumi seseorang secara diam diam adalah hal yang sangat menyakitkan dan membahagiakan di satu waktu yang sama. Sakit karena harus mampu menerima risiko bahwasanya seseorang yang kita kagumi sewaktu waktu akan menikahi perempuan lain, lalu menyen...