"BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM"
Selamat Membaca....
🍃🍃🍃
Pada dasarnya, rasa kecewa muncul saat kita menggantungkan kebahagiaan hanya kepada manusia. Lantas apabila manusia melakukan hal yang tak sesuai ekpektasi kita, maka kita akan kecewa, marah dan merasa tersakiti.
_prlni_
☁️☁️☁️
Aku terbangun dari tidurku akibat keringat dingin, dan lemas ku rasakan. Firasat ku mengatakan aku mengalami hipoglikemia. Dimana gula darah penyandang diabetes berada pada angka terendah dari angka normal. Hal ini akan mengakibatkan kita, merasa pusing, lemas, keringat dingin, gemetar seluruh badan, kejang kejang lalu apabila terlambat di atasi akan mengakibatkan tidak sadarkan diri, dan yang paling parahnya dapat menyebabkan kematian.
Dengan langkah gontai, dan badan serta tangan yang sudah gemetar. Ku tarik laci di samping tempat tidurku. Di sana ku simpan alat cek gula darah. Tanpa menunggu lama aku memeriksanya dengan mengambil darah dengan cara menusukkan jariku pada pen berisi jarum di dalamnya.
Satu klik, darahku keluar. Ku alihkan darah tersebut ke alat glucometer. Ku tunggu selama 5 detik, hasilnya keluar. Ku pandangi alat tersebut dengan mata yang sudah buram. Di alatnya tak tertera angka melainkan kata Low, menandakan saking rendahnya gula darahku alat pun tak dapat memprediksi lagi. Tandanya, gula darahku berkisar sekitar angka 20 an.
Kemudian aku beralih mengambil beberapa permen manis di dalam laci untuk menormalkan kembali kadar gula darahku. Tetapi belum sempat aku membuka bungkus permennya karena kesusahan, aku mendengar ada keributan di luar kamar, bersamaan dengan itu kamarku di ketuk oleh Ayah.
Mengurungkan niat untuk makan permen, aku berdiri dengan sisa tenaga yang ku punya. Membuka pintu perlahan, menampilkan Ayah dengan wajah paniknya. Ku kira Ayah panik karena melihat ku lemas, ternyata karena hal lain.
"Yun, adikmu Naura kambuh lagi, dia pingsan. Tolong jaga rumah ya, kami mau ke rumah sakit".
Aku tak menjawab Ayah karena merasa sangat lemas dan tak berdaya. Ayah pergi begitu saja setelah mengucapkan itu tanpa bertanya keadaanku. Kalimat yang barusan Ayah lontarkan membuat dada ku sesak. Sakit rasanya, ketika tak di pedulikan dalam kondisi seperti ini.
Bersamaan mesin mobil Ayah yang terdengar sudah menyala. Aku berusaha menuju laci, dimana ada permen manis di sana. Hanya permen itu yang akan menjadi penyelamatku sekarang. Tak ada siapapun yang bisa ku mintai bantuan lagi. Namun, malam ini nasibku mungkin tidak beruntung. Sebelum berhasil ku raih permen tersebut. Aku terjatuh. Setelah itu tak ada apapun yang ku ingat.
Mataku terbuka sempurna. Ku lap keringat yang membahasi seluruh wajahku. Mimpi yang sama berulang kali. Kejadian nyata yang ku alami saat usia ku 17 tahun waktu itu, berubah menjadi mimpi yang menyapa ku setiap malam.
Ku raih HP yang tersimpan di atas nakas. Jam menunjukkan pukul 04:30. Suara toa masjid sudah terdengar melantunkan murottal Al quran. Aku kembali teringat dengan surat yang nenek berikan kepadaku.
Rumah ini milik kamu Nak. Jadi kalau kamu merasa tak punya tempat pulang, pulang lah kemari. Kalau nenek masih ada, kita akan tinggal bersama dengan bahagia, namun kalau nenek sudah tidak ada di dunia saat kamu pulang ke rumah ini. Maka jual lah rumah ini nak. Belilah rumah baru, dan bukalah lembaran baru. Kamu pantas bahagia.
![](https://img.wattpad.com/cover/354155806-288-k8691.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit dan Kenangannya
Fiction généraleMengagumi seseorang secara diam diam adalah hal yang sangat menyakitkan dan membahagiakan di satu waktu yang sama. Sakit karena harus mampu menerima risiko bahwasanya seseorang yang kita kagumi sewaktu waktu akan menikahi perempuan lain, lalu menyen...