Jangan lupa baca Basmalah"BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM"
Selamat membaca!!!!
🍃🍃🍃
Hanya dengan melihat satu pesan darinya saja, kamu teramat bahagia. Lantas 5 panggilan dari Allah untuk melaksanakan sholat Fardu, mengapa terlihat tak antusias. Apakah manusia lebih membahagiakan di banding duduk di atas sajadah, mengangkat tangan dan bercerita kepada Allah? Mari tanyakan pada diri sendiri....
_prlni_
☁️☁️☁️
Malam ini rasanya sulit sekali ku pejamkan mata untuk tertidur. Padahal besok pagi aku akan melaksanakan Seminar Proposal bersama Mazaya. Di tambah aku sedang halangan, dan akan sulit bagiku untuk terbangun di awal waktu.
Tak halangan saja, sering sekali aku telat bangun subuh, apalagi sedang halangan
Kebiasaan buruk itu entah kapan akan hilang.Ku pilih menghubungi Mazaya lewat chat. Aku meminta kepadanya untuk membangunkan ku besok subuh. Pasti Mazaya dengan senang hati akan melakukannya.
Setelah selesai dengan urusanku dengan Mazaya. Ku putuskan untuk membuka aplikasi Ig, sekedar untuk melihat beberapa reels. Namun entah angin apa yang membujukku untuk memeriksa akun kak Zafran.
Ku pandangi layar HP, sekaligus akun miliknya. Tak ada story apapun yang ia posting. Kak Zafran sangat jarang mengunggah story di Ig ataupun WA. Di akunnya saja, hanya ada beberapa postingan tentang potongan video dakwah yang membahas beberapa hal. Juga, sorotannya pun sama.
Aku tertarik melihat satu sorotan yang ada di akunnya. Ku buka sorotan tersebut.
"Oala, pantas aja nggak suka mengunggah wajah di sosial media. Ternyata ia suka perempuan yang juga sama seperti dia, tidak menampilkan wajah di sosial media".
Rasa tak percaya diri hinggap di benakku. Dibandingkan dengan kak Zafran yang sangat menyembunyikan diri dan kehidupannya di sosial media, aku justru kebalikannya.
Jangankan wajah, bahkan seluruh kegiatan ku pun aku posting di sosial media, meskipun hanya di aplikasi WA, bukan di Ig. Tapi tetap saja, rasanya diriku dan dirinya di ibaratkan antara langit dan bumi. Sangat berbeda jauh.
Namun entah mengapa, bukannya justru sadar diri. Aku malah semakin dibuat kagum oleh sosoknya yang menurutku, ia adalah lelaki langkah yang sangat jarang di temukan di Zaman sekarang.
Sudah satu jam mataku memandang layar HP hanya sekedar memantau akun kak Zafran yang mungkin bagi sebagian orang tak ada menariknya. Tetapi menurutku, selain wajahnya yang meneduhkan, akun sosial medianya pun meneduhkan pandangan ku.
Apalagi setelah ku stalking lebih dalam. Dulunya kak Zafran suka memosting kucing dan beberapa hewan lucu lainnya di sosmed, di antaranya ada kelinci, anak kambing, dan anak sapi.
"Lucu ih, MasyaaAllah". Ucapku kegirangan.
Bukan hanya itu, yang membuatku semakin kagum ialah, following kak Zafran tak terlepas dari akun akun dakwah dan beberapa akun para ustadz dan juga ustadzah. Hanya sedikit following yang ku yakini adalah teman temannya. Itupun, kebanyakan lelaki.
"Ya Allah, manusia memang nggak ada yang sempurna, tapi beliau mendekati sempurna". Senyum di bibirku tak pernah redup.
Di saat banyak lelaki Zaman sekarang yang memiliki following layaknya asrama putri yang cantik, mulus, putih, glowing dan juga seksi. Tetapi ia berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit dan Kenangannya
Fiksi UmumMengagumi seseorang secara diam diam adalah hal yang sangat menyakitkan dan membahagiakan di satu waktu yang sama. Sakit karena harus mampu menerima risiko bahwasanya seseorang yang kita kagumi sewaktu waktu akan menikahi perempuan lain, lalu menyen...