Selamat membaca!!!
🍃🍃🍃
Dendam adalah sebuah bisikan syetan. Jadi sebisa mungkin belajarlah untuk memberi maaf, walau rasanya sangat sulit. Sebab, tak ada untungnya menyimpan dendam secara berlebihan. Allah saja maha pemaaf, kenapa kita sebagai hamba malah sulit memaafkan. Padahal jika dibandingkan kesalahan yang diperbuat manusia kepada sesama manusia. Kesalahan yang diperbuat manusia kepada Allah jauh lebih banyak.
_Mazaya Aurelia Camila_
☁️☁️☁️
Akibat pertemuanku dengan Ayah di kampus, rasanya sulit sekali ku pejamkan mata untuk tertidur. Ingin mengerjakan pekerjaan mendesain, tapi otakku pun tak bisa fokus. Saat ku coba untuk memejamkan mata, sepintas ingatan kejadian 12 tahun lalu memaksaku untuk kembali membuka mata.
Tepat saat umurku menginjak 10 tahun.
Aku baru saja tiba di rumah nenek, sepulang dari sekolah. Saat ingin membuka pintu, ku lihat sebuah mobil Avanza hitam berhenti tepat di depan rumahnya, lalu seseorang keluar dari mobil tersebut. Melihatnya aku tersenyum bahagia. Akhirnya setelah 3 tahun bekerja di kota Malang, Ayah mengunjungi ku.
Ingin aku menghampiri Ayah. Namun langkahku tertahan melihat dua sosok perempuan yang juga keluar dari mobilnya. Ku perhatikan wajah keduanya, kembali aku tersenyum melihat tante dan sepupuku ternyata juga datang berkunjung.
Aku berlari ke arah Ayah. Ayah melakukan hal yang sama. Kami berpelukan melepas kerinduan satu sama lain.
"Yunda rindu Ayah, kenapa Ayah lama sekali datang mengunjungi Yunda".
"Ayah juga merindukan Yunda, Yunda sehat kan?"
Aku mengangguk dengan semangat, setelah melepas pelukan dari Ayah. Ku lihat tante Rika, lalu ku alihkan diriku untuk mencium punggung tangan tante Rika. Naura tersenyum ke arah ku. Aku terlalu bersemangat dan langsung menggandeng tangan Naura masuk ke dalam rumah.
Melihat pintu terbuka, nenek Sarah beranjak dari duduknya, hendak menghampiri kami.
"Ibu, apa kabar? Sehat kan?" Tanya Ayahku setelah menjabat tangan nenek Sarah.
"Alhamdulillah sehat". Nenek beralih menatap tante Rika. Nenek seolah paham, kembali menatap Ayah memintai penjelasan.
"Ada yang ingin kami bicarakan dengan Ibu dan juga Yunda". Ucap Ayah.
Ayah menceritakan segalanya.
"Bu, kami sudah menikah dua bulan yang lalu, maaf bu, karena tidak memberitahukan kan kabar ini kepada kalian".
Nenek sarah terkejut mendengar fakta yang Ayah sampaikan. Aku sendiri, hanya terdiam, memandang Ayah dengan raut wajah penuh kekecewaan. Sebenarnya, aku tak masalah Ayah menikah lagi setelah kepergian Bunda Zahra 3 tahun silam. Namun mengapa Ayah tak memberitahukan kabar ini kepada ku, padahal aku adalah anak kandungnya.
Tiga tahun tumbuh tanpa sosok Ayah di sampingku. Tiba tiba ia datang memberikan kabar yang menurut semua orang adalah kabar bahagia, tetapi tidak denganku. Aku menolak fakta bahwa kabar ini adalah kabar gembira untuk ku dengar.
![](https://img.wattpad.com/cover/354155806-288-k8691.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit dan Kenangannya
General FictionMengagumi seseorang secara diam diam adalah hal yang sangat menyakitkan dan membahagiakan di satu waktu yang sama. Sakit karena harus mampu menerima risiko bahwasanya seseorang yang kita kagumi sewaktu waktu akan menikahi perempuan lain, lalu menyen...