18. Mimpi Buruk

14 5 1
                                    

"BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM"

SELAMAT MEMBACA FRIEND..☺️

🍃🍃🍃

Tidak tau diri sekali kita sebagai manusia, apabila masih lalai akan perintahnya. Apabila kita lebih condong mencintai duniawi dan isinya di bandingkan condong memikirkan masalah akhirat, kurang ajar, jika kita lebih mencintai makhluk ciptaannya di bandingkan sang penciptanya.

_prlni_

☁️☁️☁️

Pukul 02:00, aku terbangun dari tidur nyenyak. Setelah semalam menangis hingga mataku terpejam. Hatiku terbesit untuk melaksanakan sholat tahajjud, untuk pertama kalinya setelah beberapa tahun tak pernah lagi melaksanakannya.

Padahal Mazaya sering kali membangunkan ku lewat panggilan telepon, tetapi karena tergoda dengan bisikan syetan aku malah memilih meringkuk di atas kasur, tak ingin beranjak.

Barulah hari ini, aku terbangun sendiri tanpa bantuan dari Mazaya. Mungkin Allah tengah rindu kepada ku, dan saat nya aku mencurahkan segala hal nya kepada Allah.

Ku langkahkan kakiku menuju kamar mandi dengan langkah gontai, akibat mataku masih sangat mengantuk. Kupilih untuk mandi saja agar badanku terasa segar.

Seusai mandi, lantas berwudhu, aku mulai membentangkan sajadah, lantas melaksanakan sholat tahajjud dengan khusyuk. Entah mengapa, saat sujud terakhir wajah seseorang terbayang. Aku menangis membayangkan wajahnya. Penyebabnya, aku pun bingung terhadap diriku.

Seusai sholat, aku menyempatkan untuk tadarus meskipun mataku terasa berat akibat kantuk kembali melanda. Ku lirik jam menunjukkan pukul 03:00.

Tadarus Al-Qur'an ku hentikan saat dering HP ku terdengar lantang di telinga. Ku pilih beranjak, melihat siapa gerangan yang menelepon ku subuh begini. Sudut bibir ku terangkat melihat nama Mazaya tertera di sana.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu Yun, kamu sudah bangun kan?" Tanyanya di seberang sana.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatu, sudah dari tadi. Gue baru aja selesai sholat tahajjud."

Yunda, aku punya kabar yang mungkin kurang mengenakkan di kamu Yun. Buka Ig deh sekarang, buka akunnya kak Zafran".

"Kak Zafran? Kenapa?"

"jawabannya ada di Story Ig kak Zafran".

"Oke tunggu, ya udah gue matiin telepon lu dulu, makasih infonya May, Assalamualaikum".

Belum sempat terdengar Mazaya menjawab salamku, buru buru ku mematikan telepon sepihak. Kemudian, ku buka aplikasi Ig, mengetik nama akun kak Zafran, lalu ku tekan Storynya.

Mataku terbelalak melihat postingannya. Di sana terpampang jelas, sebuah foto latar biru kak Zafran dengan seorang gadis yang sengaja ia tutupi stiker wajahnya.

Bersamaan dengan keterkejutan ku, mataku mulai memerah, berkaca kaca, menandakan air mata akan mulai terjatuh di pelupuk mata. Mengapa rasanya sesakit ini Allah?

Mengetahui berita ini, ternyata menyakitkan bagiku.

Lutut ku mendadak lemas, tak mampu menopang diri sendiri. Aku menjatuhkan diri ke lantai, ku pegang dadaku yang terasa sesak, air mataku kini tak terbendung, akhirnya aku menangis di keheningan. Apakah arti air mata yang terjatuh tadi sewaktu melaksanakan sholat adalah ini?

Langit dan KenangannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang