21.Kembali ke Kota Malang

14 4 0
                                    

AWALI DENGAN BASMALAH!!!

"BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM"

Selamat Membaca Friend...🤗

🍃🍃🍃

Barangkali ia hanya hadir sebagai perantara untukmu memperbaiki diri, bukan menetap dan menjadi takdir yang akan menemani mu menua.

_prlini_

☁️☁️☁️

Dilema kini ku rasakan. Tatkala mengetahui fakta bahwa kak Zafran juga menyukai ku, jauh sebelum aku menyukai nya. Di satu sisi aku bahagia sebab cintaku berbalas. Namun di sisi lain, ada perempuan lain yang akan merasakan patah hati apabila mengetahui fakta ini.

Lalu keputusan ku adalah, memilih untuk mengikhlaskan cintaku. Mengikhlaskan perasaan yang awalnya tumbuh dengan rasa kekaguman yang mendalam, berubah menjadi Cinta yang berakhir memilukan.

Barangkali, kak Zafran memang di takdirkan untuk menjadi perantara saja bagiku, sehingga dapat mengubah niat dengan benar dalam berhijrah. Mudamudahan hijrah ku kali ini bisa Istiqomah hingga tiba saatnya ku berpulang ke hadapan Allah.

Namun tak dapat pula ku pungkiri bahwa membuang jauh perasaan ku padanya, memang sesulit itu. Akankah aku sanggup? Jawabannya akan ku temukan jika mencobanya.

Jalanan lenggang membuatku lebih leluasa menikmati pemandangan dari dalam taksi yang akan membawa ku ke kosan. Seminggu sebelum aku berangkat, sudah ku kabari kak Novi bahwa aku akan ke Malang dan memilih menetap di sana.

Awalnya, kakak sepupu ku itu ingin agar aku tinggal di rumahnya saja, bersama dengan suaminya. Sebab, seperti diriku kak Novi pun kehilangan kedua orang tuanya semenjak ia duduk di bangku SMA kala itu, dan setahun setelah lulus kuliah Allah mengirimkannya jodoh.

Namun tawarannya ku tolak, sebab tak enak hati apabila tinggal di rumah seseorang yang sudah berkeluarga, takut merepotkan kak Novi juga, jadi ku pilih untuk menyewa kosan untuk ku tinggali.

Selain itu, kak Novi memberitahu padaku bahwa kakak iparnya mengelola sekolah paud yang lumayan terkenal di malang, lalu katanya mereka membutuhkan tenaga pekerja sebab sebulan lalu salah satu guru yang mengajar di sana meninggal dunia, dan sekarang ia meminta ku mengajar di sana saja. Dengan senang hati aku menerima tawarannya.

Tak terasa, aku sudah berada di depan gerbang kosan ku. Sebelum mengeluarkan barang ku dari dalam taksi. Aku menemui ibu kos yang kebetulan tinggal di sebelah kosan berdua tingkat tersebut. Aku sengaja memilih kosan campuran, sebab maraknya kejahatan di luaran sana yang mungkin akan mengincar kosan khusus perempuan. Jadi menurutku ini akan lebih aman. Selain itu, ini rekomendasi kak Novi, alasannya karena ini lebih dekat dari sekolah paud yang akan ku tempati mengajar nanti.

"Ini kunci kosan mbak Yunda, semoga mbak Yunda beta ya!" Ucapnya tersenyum Ramah padaku.

"Terimakasih banyak Bu, Aamiin." Balasku, seraya tersenyum pula padanya.

Setelah menemui Ibu kos, aku bergegas mengangkat barang ku masuk ke ke dalam area kos, di bantu oleh bapak satpam yang di pekerjakan oleh Ibu Maya selaku Ibu kos.

Beliau mengangkat seluruh barang yang lumayan berat ke lantai dua, di mana kamarku berada.

"Terimakasih pak bantuannya." Ucap ku padanya.

"Sama sama neng. Oh iya kalau begitu, saya kembali bertugas dulu. Semoga beta tinggal di sini."

Aku membalasnya dengan senyuman, lalu sebelum beliau mantap meninggalkan area kamarku, aku kembali mengingat bahwa di perjalanan menuju stasiun kereta aku sempat membeli beberapa jajanan khas Bogor salah satunya yaitu Roti Unyil sebagai salam perpisahan.

Langit dan KenangannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang