TUJUH

373 19 1
                                    

Assalamualaikum

Vote dan komennya ya jangan lupa ⭐💬

🍃Happy Reading

Setelah mendengar kabar dari Linda bahwa habib Zakarya telah memiliki calon istri, dari dalam lubuk hatinya ini merasa sama halnya seperti Linda dan fans fansnya beliau lainnya.

Dulu saat Anggun sekolah menengah pertama, ia pernah memiliki keinginan bisa lebih dekat dengan habib Zakarya. Setiap hari, ia selalu membuat story WhatsApp dan story Instagram yang isinya foto atau video habib Zakarya.

Hingga akhirnya, ia pun menyadari jika ia telah berharap kepada manusia. Hari demi hari, ia berusaha melupakan perasaannya. Dan ia pun berhasil melupakan perasaan itu. Setelah melupakan perasaannya, ia pun berniat ingin memperbaiki diri agar lebih dekat dengan penciptanya.

Sedikit demi sedikit ia mulai mengerti mana yang baik untuk dirinya dan mana yang tidak baik untuk dirinya. Hingga hari dimana ia dipertemukan oleh habib Zakarya di majelis sholawat, habib Zakarya meminta username akun instagramnya, mulai dari pesan pesan random yang dikirim habib Zakarya.

Sebenarnya dulu ia pernah ditanya mengenai tipe jodoh yang ia inginkan, bahkan habib Zakarya pernah mengatakan bahwa ia menyukainya, namun Anggun tolak secara halus. Ya karena ia merasa belum pantas untuk bersanding dengan habib Zakarya yang notabenenya habib plus memiliki banyak ilmu, apa lagi ia yang belum memiliki banyak ilmu bahkan jika di hitung ia hanya memiliki beberapa butir pasir. Intinya Anggun merasa ia dan habib Zakarya bagaikan langit dan bumi.

Setiap hari habib Zakarya selalu mengirimkan pesan melalui DM Instagram yang isinya selalu menanyakan 'Sudah sholat belum, sudah makan belum, jangan lupa baca Al Qur'an, jangan lupa Dzikir' dan masih banyak lagi. Namun, Anggun biarkan saja pesan itu, terkadang ia juga menjawab sewajarnya saja.

Habib Zakarya yang di perlakukan seperti itu semakin tertantang untuk mendapatkan hati Anggun, apa lagi ia sudah berjanji pada sang ibunda untuk segera melamar Anggun secepatnya.

***

Sore itu, semua keluarga habib Zakarya sedang berada di sebuah hotel yang letaknya masih satu kota dengan kota Anggun. Mereka adalah akan menghadiri majelis sholawat yang akan dilaksanakan esok hari. Sulfa sudah mengajak Anggun untuk menghadiri pengajian tersebut.

Dengan keberaniannya, Sulfa berusaha meminta nomor WhatsApp Anggun. Tentu saja itu adalah akal akalan sang kakak, saat ditanya untuk apa ia meminta nomor WhatsApp? Sulfa akan menjawab ingin menambah teman saja. Sangat tidak masuk akal kan.

Hari yang dinanti kan oleh habib Zakarya dan keluarga pun telah tiba. Mereka semua telah sampai di tempat tujuan, Sulfa minta di turunkan sebelum tempat parkir sepeda motor. Kenapa Sulfa minta diturunkan sebelum parkiran motor? Karena jika Sulfa ikut bersama rombongan keluarganya mobil yang ia tumpangi akan di parkir kan tepat di belakang panggung. Dan nanti pasti semua orang akan tau jika ia adalah adiknya habib Zakarya.

Setelah berjalan cukup lumayan jauh, akhirnya ia sampai di lapangan yang telah terisi lautan manusia. Anggun sudah mengatakan pada Sulfa, jika ia sudah sampai ia langsung saja menuju tempat duduk yang berbeda di depan panggung.
Untung saja tadi Anggun berangkat jam 4 sore demi bisa duduk di depan panggung.

Tadi sebelum berangkat dari rumah Sulfa sempat bertanya pada Anggun, ia mengenakan gamis dan hijab warna apa agar saat mencari tidak kesulitan. Seorang wanita hijab biru tua dan gamis hitam telah di depan mata. Sulfa pun menepuk pelan pundak Anggun, refleks Anggun pun menoleh, saat menoleh Anggun melihat seorang wanita menggunakan gamis hitam dan hijab berwarna coklat susu.

With You Habib Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang