EMPATBELAS

321 17 7
                                    

بِسْمِ اللّٰه اُلرَّ خمّٰنِ اُلرَّ حِيمِ

ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ

🌷Happy Reading🌷

"Bib, kamu kalau mau perkosa anak orang bilang." Tuduh Anggun.

"Lah memang nggak boleh kalau perkosa istri sendiri?" Ucap Zakarya sambil menggelar sajadah.

"Ya nggak boleh, kan harus izin dulu sama aku."

"Kenapa harus izin? Kan itu hak saya, kewajiban kamu hanya melayani." Ucap Zakarya bijak.

"Berarti beneran kan? Kamu perkosa aku?" Tuduh Anggun lagi.

"Nanti saya jelaskan. Kamu buruan ambil wudhu nanti keburu waktunya habis."

Sholat subuh mereka jalankan dengan khidmat. Sholat jamaah telah selesai mereka sempatkan untuk berdoa sejenak. Biasanya setelah sholat subuh Anggun sempatkan untuk membaca Al Qur'an minimal satu lembar. Namun karena rumahnya sedang kedatangan tamu tak mungkin Anggun membaca Al Qur'an tetapi sang ibu memasak banyak porsi tanpa bantuannya. Maka ia putuskan untuk membaca Al Qur'an lain waktu saja.

Memasuki dapur bisa Anggun cium aroma tumisan bumbu yang sedang Isna tumis di atas wajan. "Loh kok sudah keluar kamar. Mau ambil apa?" Ucap Isna dengan nada terkejut.

"Mau bantuin ibu masak."

"Nggak usah. Kamu melayani suami mu saja."

"Alah ibuk mah nggak asik. Dari semalam bilangnya itu terus."

"Ya itu kan sudah kewajiban kamu sebagai seorang istri. Ibuk kan hanya menasehati kamu."

"Lah terus Anggun harus gimana?"

"Ya kamu harus melayani suami kamu lah pakai nanya lagi."

"Tadi kan sudah."

Isna pun memasukkan tangannya ke dalam kerudung bergo Anggun. "Melayani apa? Kok nggak basah rambutnya."

"Memangnya kalau sebelum sholat harus mandi dulu?"

"Lah kamu semalam habis ngapain?"

"Tidur kayak biasanya."

"Tumben bisa tidur, biasanya aja minta di temani terus minta di elus elus jidatnya."

"Ya bisa lah. Kan sama orang asing."

"Pada lagi ngapain ini?" Tanya Khoir yang baru saja memasuki dapur.

"Nggak liat? Ya lagi masak, masa lagi latihan paskibra ya nggak mungkin lah." Ucap Isna dengan nada sedikit sewot.

"Oh lagi masak. Tak kirain lagi main pingpong."

"Astaghfirullahhalazim, bapak sama anak sama aja. Ini masih pagi kalau mau ngejokes nanti aja."

"Ibu kamu kenapa sih? Dari tadi sewot mulu."

"Nggak tau tuh. Eh pak aku mau nanya nih, memang kalau mau sholat subuh harus mandi dulu?" Tanya Anggun sambil memotong wortel di tangannya.

"Hah? Maksudnya gimana?"

"Ck, gini loh." Anggun pun menceritakan percakapannya dengan sang ibu.

"Lah memangnya semalam kamu habis ngapain sama si Zakarya?" Tanya Khoir sambil memakan pisang yang berada di dalam kulkas.

"Nggak ngapa ngapain." Jawab Anggun jujur.

"Yakin nggak ngapa ngapain?"

Anggun pun berusaha mengingat kembali kejadian semalam.

With You HabibTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang