LIMA

519 22 1
                                    

Assalamualaikum

Vote dan komennya ya jangan lupa ⭐💬

🍃 Happy Reading 🍃

Matahari telah menyinari bumi, kini Anggun sudah siap berangkat sekolah. Namun, Anggun harus menunggu Linda, karena motor yang biasanya Anggun gunakan ke sekolah sedang mengalami sedikit problem.

Anggun sudah lama menunggu Linda namun Linda belum juga sampai di depan rumahnya. Sembari menunggu Linda ia pun membuka aplikasi Instagram-nya. (biar di kira masi hidup gitu 😁😁)

Saat membuka pesan dari teman lamanya, Anggun terkejut saat melihat isi pesan yang dikirimkan seseorang yang tak Anggun kenal.

sulfaaaa
Assalamualaikum
Halo kenalin nama aku Sulfa kamu mau jadi teman aku nggak? Aku nggak maksa sih kalo kamu nggak mau juga nggak papa.

'Hah maksudnya gimana? Ngajak temenan?'

chocorio.id
Waalaikumsalam.
Ini maksudnya gimana ya?.

sulfaaaa
Gini kak maksud aku, aku mau punya temen dari kota lain gitu. Jadi mau nggak kakak jadi temen aku?.

chocorio.id
Nanti ya, aku mikir dulu. Mau terima kamu jadi temen aku apa enggak.

Setelah itu Anggun pun mematikan data selulernya, dan bersamaan dengan Linda yang sudah sampai di depan rumah Anggun.

***

"Gimana sul, udah di jawab belum" tanya habib Zakarya sambil sesekali melirik handphone Sulfa.

"Belum mas, dari tadi nanya mulu" ucap Sulfa kesal dengan Abangnya ini.

"Ya kan mastikan, udah di jawab apa belum" ucap habib Zakarya cemberut.

"Ya masa nanya kayak gitu terus bosen tau dengerinnya" ucap Sulfa kesal sampai ke ubun - ubun.

"Ya udah, mas mau bantuin si Zanny packing barang dulu. Nanti kalau sudah di jawab langsung panggil mas ya" ucap habib Zakarya beranjak dari tempat yang ia duduki.

"Ya" ucap Sulfa malas.

***

Kring Kring Kring

09.40
Kini bel istirahat telah berbunyi, semua siswa dan siswi berhamburan menuju kantin untuk mengisi perutnya.

Begitu juga dengan Anggun dan Linda, ia juga ikut menuju kantin untuk membeli jajanan. Saat sedang mengantri, Anggun pun ingat ada seseorang yang ingin menjadi teman barunya.

'Nanti saja deh balasnya, nanti kalau ketahuan si Linda takut marah' ucap Anggun dalam hati.

Ia tak ingin Linda mengetahuinya prihal teman barunya itu. Saat sedang melamun senggolan keras di bagian lengan membuat Anggun tersadar. "Buruan Anggun kamu mau jajan apa? Dari tadi ngelamun aja!" Ucap Linda kesal.

Setelah jajan di kantin, Anggun dan Linda pun berjalan menuju kelas. Saat berjalan menuju kelas, "Eh lin, kamu di panggil sama Bu Ros di ruang guru" ucap salah satu teman mereka.

"Nggun, aku ke ruang guru dulu ya. Kamu kalau mau ke kelas, ke kelas aja jangan nunggu aku. Nanti takutnya kelamaan" ucap Linda sambil melangkah menuju ruang guru.

Ucapan Linda hanya di balas anggukan oleh Anggun. Tak heran jika Linda sering di panggil ke ruang guru, ya soalnya si Linda sekertaris jadi ya wajarlah.

Tak menyia-nyiakan kesempatan, Anggun pun segera naik dan membalas pesan dari seseorang itu.

sulfaaaa
Oh iya kak, tak tunggu ya jawabannya.

chocorio.id
Assalamualaikum
Aku mau bertanya boleh?
Apa alasan kamu mau berteman denganku? Apa kamu yakin dan tidak menyesal jika kamu berteman denganku.

Saat sudah selesai mengirim pesan ke teman barunya, bersamaan dengan Linda yang sudah memasuki ruangan kelas mereka. Anggun panik bukan main, ia segera mengambil handphone-nya dan mematikan handphone-nya.

Linda yang melihat Anggun pun langsung bertanya. "Kenapa?" tanya Linda.

"Ha, apanya?" tanya balik Anggun.

Linda yang melihat itu pun menyatukan kedua alisnya. "Kamu kenapa sih? Dari tadi di tanya malah nanya balik" ucap Linda penasaran, jarang sekali Anggun bersikap seperti ini.

"Oh enggak, ini loh habis di WhatsApp sama ibu" ucap Anggun beralasan dan Linda pun beroh-ria.

Pasti kalian bertanya - tanya kan. Kenapa si Anggun panik? Kan cuma pengen temenan aja sama orang baru. Gitu kan, jadi gini.

Flash back on

Sudah tiga hari semua siswa atau siswi baru mengikuti MPLS, kini sudah jam 11.15 semua siswa siswi pun berhamburan pulang menuju rumahnya masing masing.

Tapi tidak dengan siswa ini, ia lebih memilih duduk dan menunggu di jemput oleh ibunya di depan pos satpam. Ia mendapatkan pesan jika ibunya akan ke pasar sebentar sebelum menjemputnya.

Sedang asyik asyiknya meminum es teh tiba tiba ada seorang anak kecil yang seumuran dengan dirinya ikut duduk di sampingnya. Anggun hanya melirik tanpa minat, Anggun pun tak ingin mengajak anak itu berbicara.

'Dari mukanya aja udah judes, apa lagi kalo di ajak ngobrol. Eh tapi kayaknya dia satu kelas deh sama aku' batin Anggun.

Tepukan pelan di lengannya membuat Anggun menoleh. "Kamu belum di jemput juga?" Ucap Linda lembut.

"Hehe, belum ibu aku lagi beli sayur di pasar. Paling juga sebentar lagi" ucap Anggun sedikit canggung.

Tak terasa obrolan mereka berlarut hingga suara klakson dari motor dari ibu Anggun mengagetkan mereka berdua, dan mereka harus berpisah untuk kembali ker rumahnya masing masing.

Mereka pun menjalankan aktivitas seperti biasa, Anggun dan Linda pun kini semakin dekat. Sehingga Linda memutuskan untuk bersahabat dengan Anggun.

"Kamu beneran mau kan kalau kita sahabatan" ucap Linda kesekian kalinya.

"Iya aku mau kok Linda. Dari tadi nanya mulu ih" ucap Anggun gemas dengan sahabatnya ini.

"Kita nggak boleh sembunyikan sesuatu loh, kita harus saling terbuka loh. Dan satu lagi jangan pernah ngeduain aku, kalo mau punya temen baru minimal ajak aku lah" ucap Linda panjang lebar.

"Hmm, iya iya" ucap Anggun sambil tersenyum.

Flash back off

'Nggak usah di ceritain ke Linda aja deh, siapa tau si yang ngirim pesan di Instagram mau ngerantau di kota ini. Jadi nggak usah deh dari pada nggak jadi ngerantau kan kasihan' batin Anggun.

***

Sulfa baru saja selesai membantu ibunya membuat camilan, ia langsung membuka handphone lalu membuka data seluler.

Saat melihat pesan yang dikirimkan oleh Anggun, ia pun langsung berlari menuju ruangan packing barang.

"Masss" ucap Anggun sambil mengetuk pintu dengan keras.

"Kenapa?" Tanya habib Zakarya.

"Udah di jawab, tapi aku nggak tau mau bales gimana. Mas aja ya yang bales" ucap Sulfa sambil menaruh handphone-nya di tangan abangnya dan ia langsung pergi dari hadapan habib Zakarya.

Habib Zakarya yang di perlakukan seperti itu hanya mengendus.

'Sabar kan lah hamba Ya Allah' batinnya sambil mengelus dada.

TBC

Haii, Haii, Haii 👋🏻👋🏻

Gimana kabarnya, nih? Semoga berjalan seperti yang kalian harapkan, ya^^

Author menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan cerita ini, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat Author harapkan. Dan aku selalu berpesan, ambil sisi baiknya dan jangan contoh sisi buruknya. Maaciw, sayang kalian banyak' 😘🤗🙏🏻

With You HabibTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang