بِسْمِ اللّٰه اُلرَّ خمّٰنِ اُلرَّ حِيمِ
ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
🌷Happy Reading🌷
Jam dinding menunjukkan pukul 4 sore. Anggun membangunkan Zakarya yang masih terlelap di sampingnya.
"Bib, bangun udah sore."
"Sebentar, lima menit lagi."
Sambil menunggu lima menit lagi, Anggun berniat untuk membersihkan rumahnya terlebih dahulu. Saat memegang sapu dari arah belakang, "Mau ngapain? Bukannya siap siap pergi malah pegang sapu. Rumah e udah tak bersihin, tinggal kamarmu yang belum."
Anggun pun mengembalikan sapu tersebut lalu memasuki kamarnya dan membersihkannya. Setelah bersih Anggun pun membangunkan lagi suaminya. "Bib bangun, udah lima menit lebih ini."
Tanpa membantah ucapan sang istri Zakarya pun melangkahkan menuju kamar mandi. Anggun pun bergegas mengambil tas kecil lalu mengisinya dengan beberapa daster dan beserta dalamnya, tanpa menanyakan kepada sang suami Anggun juga mengambil baju suaminya untuk di masukkan kedalam tas.
Tak lama Zakarya keluar dari kamar mandi dengan handuk kecil yang melilit pinggangnya. Anggun yang melihat itu pun langsung menoleh ke arah lain. "Astaghfirullah, mata gua ternodai." Anggun pun segera mengambil baju di dalam lemari dan segera mandi.
Saat Anggun melepas celana dalamnya di sana terdapat noda coklat bertanda tamu bulanannya datang. Anggun pun akhirnya selesai dengan ritualnya saat akan mengambil handuk dari tempatnya. "Ck, kebiasaan kenapa nggak di ambil dulu sih." Gumam Anggun kesal dengan ulahnya sendiri.
"BIB, HANDUK E MANA?" Teriak Anggun dari dalam kamar mandi.
Seolah tau apa yang istrinya butuhkan Zakarya pun memberikan handuk yang setia bertengger di pundaknya saat menunggu sang istri tercinta mandi. Setelah selesai memakai gamis Anggun keluar dari kamar mandi.
"Udah sholat belum?" Tanya Zakarya pada Anggun.
"Lagi nggak sholat. Tamunya baru aja datang."
"Oh, ya udah, tunggu bentar saya mau sholat dulu."
Sambil menunggu Zakarya selesai melaksanakan sholat. Anggun mengambil kerudung dengan warna coklat susu, setelah puas bercermin ia pun langsung mengambil tas yang sudah ia siapkan si atas kasurnya.
Semua sudah siap, kedua pasutri tersebut keluar dari kamarnya. Kedua orangtuanya sudah menunggu di ruang tamu dengan mulut yang terus mengomel apa lagi Isna dan Rofi'ah.
"Dari tadi lama banget. Katanya tadi jam setengah lima, sekarang udah jam lima lebih baru keluar. Ngapain aja sih di dalam?" Omel Isna.
"Biasa buk pengantin baru." Ucap Zakarya dengan cengir kuda.
Anggun yang mendengar ucapan Zakarya barusan sontak langsung meremas tangan Zakarya yang kebetulan bertaut dengan tangannya, dengan mata melotot dan kepala mendongak bukannya takut namun di mata Zakarya istri kecilnya ini tampak sangat imut.
Para bapak bapak pun hanya tersenyum kekeh melihat tingkah anaknya.
ʚïɞ𓍢ִ໋🌷͙֒
"Mbak make-upnya ndak usah menor menor." Ucap Zakarya kepada sang perias. Entah beberapa kali kata itu keluar dari mulutnya.
Saat ini Anggun sedang di makeup untuk acara resepsi nanti. "Kamu itu diem o dari tadi ngoceh terus. Mbaknya juga udah denger di kirain mbaknya budeg apa gimana" (nggak denger)
KAMU SEDANG MEMBACA
With You Habib
Novela Juvenil"Maaf, jika saya dan keluarga saya lancang mendatangi rumah kalian tanpa kalian ketahui. Sebenarnya saya ingin mengkhitbah anak bapak dan ibu, saya sudah berikhtiar dan putri bapak lah jawaban dari ikhtiar saya." "Bismillahirrahmanirrahim, dengan iz...