DUABELAS

246 9 5
                                    

بِسْمِ اللّٰه اُلرَّ خمّٰنِ اُلرَّ حِيمِ

ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ

🌷Happy Reading🌷

Setelah perjalanan satu setengah jam akhirnya mereka sampai di tempat acara pengajian. Sebenarnya tempatnya tak jauh dari rumah mereka, mungkin hanya sekitar tiga puluh menit. Namun karena apes tidak ada di kalender mereka nyasar, untung mereka datang jam empat jika tidak mungkin mereka akan mendapatkan tempat duduk tengah.

Boleh kalian katakan jika Anggun ini buat maps. Linda sempat kesal dengan Anggun, di maps mengatakan mereka akan sampai tiga puluh menit, namun satu jam lebih Linda mengendarai motor tidak ada tanda tanda mereka sampai. Di maps mengatakan mereka belok kanan namun Anggun bilang kepada Linda mereka belok kiri, siapa kah yang salah?

"Maaf ya lin, gara gara aku, kita datangnya sedikit terlambat." Ucap Anggun sambil menggelar tikar yang mereka beli.

"Nggak papa santai saja, lagian kita belum telat banget ini masih sedikit kok yang datang."

"Eh lin, aku mau bilang sama kamu. Nanti teman aku minta di jagain tempat duduk di sebelah aku. Gimana boleh nggak?"

"Ya terserah kamu sih, kalau kamu mau juga nggak papa."

"Tapi teman ku ini bukan orang bisa loh lin. Kamu harus jaga image nggak boleh tantrum."

"Lah memang siapa."

"Nanti lah, kamu pasti tahu sendiri."

✩°。⋆⸜ 🎧💌

"Mas sudah belum sih? Dari tadi lama banget." Ucap Sulfa yang berasa di ambang pintu kamar Zakarya.

"Belum, sebentar lagi." Zakarya sedang memilih jas yang cocok di pakai malam ini.

"Cuma milih jas saja lama." Kesal Sulfa.

"Ya kan harus mencocokkan dulu. Kalau nggak sabar kamu duluan saja, kamu nebeng tim hadroh saja."

"Dih ogah, kan aku bilangnya mau bareng mas."

"Dari tadi cerewet mulu, nunggu sebentar saja, bisa?" Ucap Zakarya sambil mencoba jas berwarna navy.

"Ya ini tuh jam berapa?"

Zakarya melihat jam yang melingkar di tangan kirinya. "ya sudah, berangkat sekarang saja yuk."

"Dari tadi gini kan enak." Sulfa pun segera mengambil tas selempang yang ada di dalam kamar.

Setelah menempuh dua jam perjalanan, mereka pun tiba di lokasi yang di kirimkan oleh panitia. Seperti bab sebelumnya, Sulfa minta di turunkan di tempat parkir motor. Sulfa pun melewati banyaknya manusia, hingga menemukan Anggun.

"Tumben, kok datangnya lama." Tanya Anggun.

"Iya, tadi mas Zakarya cari jas lama banget."

Linda yang mendengar obrolan mereka sontak berbisik pada Anggun. "Eh itu siapa? Kok nama ayang aku di sebut sebut."

"Heh, ngawur, ini tuh adiknya habib Zakarya tau."

"Ih, masa sih. Eh coba kamu buka maskernya."

Sulfa pun hanya menurut apa yang di ucapkan oleh Linda. Saat membuka masker Linda pun terkejut. "Eh, ini beneran nggak sih. Apa aku lagi mimpi ya? Coba cubit lengan ku." Ucap Linda sambil menyodorkan lengannya.

"Anjrit, gila sakit cok." Ucap Linda spontan saat cubitan keras Anggun melayang.

"Astagfirullahhaladzim, omongannya. Di samping Syarifah kok berbicara yang jorok." Omel Anggun.

With You HabibTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang