.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.***********
Sudah hampir seminggu, fayyana tinggal bersama ikbal, dirinya mulai tenang, dengan keadaan, dia mengelus perut nya yang mulai membuncit, entahlah fayyana yang meninggal afkar, tetapi dirinya juga yang merindukan laki laki oti.
" kamu pasti yang kangen sama, ayah kamu yah nak, padahal mamah lagi marah sama dia, mamah gak tau kenapa bisa begini, " ucap nya kepada jabang bayi yang dia elus elus.
" keluar, fay ada yang mau ketemu sama kamu, " ujar Ikbal membuat fayyana menengok kebelakang.
" siapa ? " tanya fayyana.
" keluar aja, " titah ikbal.
Mau tidak mau fayyana, menuruti om nya itu, dia melangkah kan kaki kedepan untuk melihat siapa yang mau ketemu nya, sampai depan dia terkejut dengan kedatangan afkar, bagaimana afkar bisa tau keberadaan dirinya.
" fayyana " panggil afkar tersenyum.
" urusin rumah tangga, kalian ini hanya kesalahan paham fayyana setidak nya dengar penjelasan, afkar " ucap ikbal.
Fayyana menatap ikbal dengan tatapan tajam, afkar mendekati fayyana dia meraih kedua tangan fayyana, " fayyana dengerin saya sayang, saya dengan asifa tidak ada hubungan apapun, waktu itu saya sudah menyuruh untuk nya membiarkan pintu itu terbuka tapi dia dengan sengaja menutup nya" jelas afkar.
Afkar menceritakan semuanya, kepada fayyana sedetail mungkin, " tapi asifa hamil, lalu anak siapa, " ucap fayyana.
" saya tidak tau sayang, saya hanya mencintai kamu, tidak mungkin saya menghianati allah dan juga kamu, janji saya dengan allah tidak main main sayang, saya hanya mencintai dia perempuan, bunda saya dan juga kamu selain itu tidak ada lagi, percaya sama sayang" ucap Afkar menyakinkan fayyana.
Fayyana menatap mata afkar takut jika ada kebohongan di sanah namun, fayyana tidak menemukan kebohongan sedikit pun di mata afkar, " saya minta maaf telah buat kamu sakit hati, kamu boleh manampar saya, kamu boleh melakukan apa yang kamu mau fayyana, tapi asal jangan pernah pergi dari saya fayyana,saya tanpa kamu tidak sanggup fayyana" ucap afkar, Afkar bersimpuh di hadapan fayyana.
Fayyana membangun kan afkar, " aku juga minta maaf ka, " ucap fayyana langsung memeluk agkar.
" maaf fayyana membuat kamu menangis, maafin saya yang hanya bisa buat kamu menangis terus menerus, " tutur afkar.
Ikbal yang melihat dia sejoli yang sedang bermaaf-maafan, itu lantas hanya menghela napas dia ingin menikah tapi tidak ada calon nya, dia hanya bisa sabar tabah.
Cup
Afkar mencium kening fayyana, lalu tangan nya menghapus air mata yang mengalir di pipi fayyana, " ini yang trakhir, kamu nangis tolong jangan menangis kamu boleh nangis tapi nangis bahagia sayang " ucap afkar.
Fayyana hanya tersenyum, dia merindukan sosok afkar yang selalu membuat nya tersenyum, tidak bertemu afkar seminggu membuat nya tersiksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
LENTERA CINTA (ON GOING )
Teen FictionJangan lupa mampir ke cerita ku ⚠️ " pernikahan adalah sebuah komitmen,untuk saling melengkapi dan janji kepada Allah untuk,saling memberikan kenyamanan,jadi yang namanya pernikahan bukan lah untuk main main,tetapi untuk saling menjaga" " ijin kan s...