Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Memangnya siapa dia melarangku untuk menyukai Jungwoo Oppa," cibir Hanna setelah Jaemin pergi beberapa menit yang lalu, meninggalkannya. Setelah melarangnya untuk menyukai Jungwoo, pria itu pergi entah kemana.
Pada akhirnya Hanna memilih berbaring bersamaan dengan pintu ruangannya yang terbuka. Hanna pikir Jaemin kembali namun ternyata sang Kakak dan calon Kakak iparnya yang kembali.
"Di mana Jaemin?" Tanya Sehun.
"Entahlah, dia keluar tapi tidak kembali lagi."
"Bocah itu memang sering hilang tiba-tiba," ucap Kakak perempuan dari Jaemin tersebut. "Kalau begitu aku akan pulang," lanjutnya.
"Aku akan mengantarmu," kata Sehun.
"Aku akan naik taksi. Kau harus di sini bersama Hanna."
"Baiklah."
Jaehee kemudian tersenyum pada Hanna, "Hanna-ya, Eonni pergi yaa," pamit wanita cantik itu tersenyum. Wanita itu begitu lembut, berbeda dengan adiknya yang terlalu brengsek, pikir Hanna.
Hanna mengangguk, "Hati-hati eonni, terima kasih sudah datang menjengukku."
"Aku akan mengantarmu ke bawah," ucap Sehun merangkul calon istrinya tersebut keluar dari ruangan itu. Tinggallah Hanna seorang diri lagi di kamar itu. Pada akhirnya dia memilih berbaring menyamping sambil melihat ke luar jendela.
🥀🥀🥀
Satu minggu berlalu, Hanna sudah kembali dari rumah sakit beberapa hari lalu dan wanita itu kembali bekerja walaupun sebelumnya dia harus dengan susah payah membujuk sang Ibu untuk memberinya izin bekerja di hotel Sehun lagi.
Hari ini wanita itu sangat bahagia karena Jungwoo akan mengajaknya untuk mengunjungi apartemen milik pria itu. Selesai jam kerja, wanita itu dengan cepat mengganti seragamnya kemudian keluar dari hotel.
"Oppa!" Panggilnya ketika melihat Jungwoo yang berdiri di depan mobilnya. Pria berbadan tinggi itu begitu tampan mengenakan jaket hitam serta celana jeans hitam yang membaluti kaki panjangnya.
"Maaf membuat Oppa menunggu lama," ucap Hanna.
"Aku juga baru saja sampai," Jungwoo tersenyum kemudian membuka pintu mobilnya, "Silakan masuk Tuan putri," ucapnya membuat Hanna tersenyum dan tersipu malu.
