🥀21

2K 180 18
                                    

Jangan lupa vote
Spam komen juga

~ Selamat membaca ~
~ typo bertebaran ~

~ Selamat membaca ~~ typo bertebaran ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa yang ditakutkan Hanna terjadi.

Semua bukanlah kebetulan namun adalah kenyataan. Mengelak pun tak bisa. Semua bukti yang dimiliki Jungwoo telak membuktikan bahwa sang kakek benar-benar melakukan transplantasi paksa.

Dari bukti yang Jungwoo berikan pada tim penuntut umum, terkuak fakta bahwa saat itu Kim Yuji sudah menunjukkan tanda stabil. Oleh karena itu, kasus tersebut pun menyeret direktur rumah sakit, kepala kepolisian dan pihak lain yang bekerja sama melakukan transplantasi paksa tersebut.

"Harabeoji.."

Hanna berdiri dari duduknya ketika pintu ruangan interogasi terbuka. Tuan besar Oh keluar bersama pengacara pribadinya dan dua orang detektif. Pria tua itu berjalan menghampiri Hanna yang kini menitihkan air matanya.

Kakek tua itu tersenyum lalu mengusap air mata Hanna dengan kedua tangannya yang terborgol dan hal itu semakin membuat Hanna merasa sangat bersalah.

"Katakan jika semua ini tidak benar. Kenapa? Kenapa kakek melakukannya. Hanna tidak masalah jika tidak bisa melihat seumur hidup Hanna.. "

Wanita itu tidak mampu melanjutkan kalimatnya membuat Sehun memeluknya dengan erat. Pria itu pun merasa tidak percaya dengan apa yang terjadi saat ini.

"Maaf, sayang." hanya dua kata itu yang terlontar dari mulut Tuan Oh. Dia kemudian melangkah meninggalkan kedua cucunya keluar dari kantor polisi.

Hanna hanya bisa menangis dalam pelukan Sehun bersamaan dengan pintu ruang interogasi kembali tebuka. Kim Jung-woo keluar dari ruangan tersebut membuat Hanna melepaskan pelukannya.

Wanita itu melangkah dan berdiri di hadapan Jungwoo membuat tatapan mereka saling terkunci. "Mianhae, Oppa." Hanna tertunduk dan kembali terisak. Sedangkan, Sehun hanya berdiri diam melihat keduanya.

Rahang Jungwoo jelas mengeras, tangannya terkepal kuat.
"Kata maaf tidak akan membuat Kim Yuji hidup kembali," kalimat sarkasme itu diucapkan Jungwoo. Pria itu kemudian melangkah melewati Hanna dan juga Sehun.

Sehun menghela napas, pria itu melangkah mendekat dan meraih oundak adiknya, "Hanna-ya, jangan menyalahkan dirimu, ini semua-"

"Bagaimana aku tidak menyalahkan diriku, Oppa! Kakek tidak mungkin akan melakukan hal itu jika bukan karena aku! Karena aku yang terlahir cacat!"

"OH HANNA!"

Suara bentakan keras Sehun memenuhi lorong kantor polisi Seoul Pusat. Hanna menatap Sehun, "Jika kau ada di posisiku, kau akan merasakan hal yang sama, Oppa. Aku benci diriku sendiri.. "

Sehun kembali merengkuh Hanna, "Semua ini bukanlah salahmu. Kau berharga untuk Oppa, Harabeoji, Appa dan Eomma. Jadi, tolong jangan menyalahkan dirimu." ujarnya pun ikut menangis melihat keadaan adiknya.

Red Rose  》JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang