Jangan lupa vote
Spam komen juga~ Selamat membaca ~
~ typo bertebaran ~Hanna tersenyum menatap pria yang mengambil tempat duduk di hadapannya. Pria yang biasanya selalu menatapnya dengan hangat itu kini berganti dengan tatapan yang begitu dingin seperti beberapa minggu lalu.
"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Jungwoo.
"Maaf, Oppa." ujar Hanna. "Aku tahu berapa kalipun aku meminta maaf memang tidak bisa mengembalikan waktu. Tapi, aku dengan tulus meminta maaf atas apa yang sudah keluargaku lakukan pada Yuji," jelasnya.
Wanita itu menatap Jungwoo yang masih mempertahankan raut datarnya. "Mungkin jika waktu itu aku tahu bahwa gadis yang mendonorkan matanya ternyata masih dalam keadaan koma. Aku tidak akan menerimanya, aku akan memilih untuk buta seumur hidupku."
"Aku mungkin sangat keterlaluan dan tidak tahu diri jika mengatakan hal ini. Tapi, aku benar-benar sangat berterima kasih pada Yuji. Terlepas dari kebejatan yang sudah keluargaku lakukan. Karena mata ini, aku bisa melihat. Aku-"
Air mata yang sedari tadi dibendung Hanna akhirnya tak bisa dia tahan. Wanita itu dengan cepat menghapus air matanya lalu melanjutkan ucapannya. "Aku bisa bertemu denganmu, aku bisa merasakan kebahagiaan ketika bersamamu. Aku pun bisa bertemu dengan Jaemin."
"Tuhan mungkin sudah menakdirkan semua ini, pertemuan kita dan kaitannya dengan Yuji. Terima kasih karena berkat Oppa, semua kebenaran akhirnya terungkap dan Kakekku juga bisa membayar apa yang sudah dia lakukan."
"Mungkin jika bukan karena kau. Sampai sekarang Harabeoji masih diselimuti ketakutan. Namun, sekarang dia pasti merasa lega karena akhinya bisa membayar kesalahannya."
Hanna meremas kedua tangannya yang ada di atas paha, berusaha menahan tangisnya. "Kau berhak membenciku dan tidak memaafkan apa yang sudah kakek lakukan. Namun, kau harus tahu Oppa. Setiap kenanganku bersamamu selalu terekam dengan mata ini. Mata milik Yuji."
Hanna kemudian tersenyum lalu mentap Jungwoo tepar di manik pria itu. "Aku senang bahwa mata Yuji bisa melihat bagaiamana senyummu dan juga Jaemin. Mata Yuji ini bisa melihat bagaimana kau berusaha dan mengungkap kebenaran di balik kematiannya."
"Aku mungkin sangat lancang mengatakan hal ini. Tolong biarkan aku memiliki mata ini, aku berjanji akan menjaganya dengan baik, " ucap Hanna.
Tidak ada tanggapan apapun dari Jungwoo, terlihat jelas oleh Hanna bagaimana rahang pria itu mengeras dan matanya yang memerah.
"Terima kasih sudah meluangkan waktumu, Oppa. Aku harap kita bisa bertemu di lain kesempatan dan di waktu yang baik."
Hanna berdiri dari duduknya, wanita itu pergi keluar dari restoran tersbut meninggalkan Jungwoo yang akhirnya menjatuhkan air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Rose 》Jaemin
FanfictionRED ROSE [ON GOING] 🚫 Not for children!! 🚫 21+ 🚫 Mature content Republish Start : 06/01/24 Done : -