Jangan lupa vote
Spam komen juga~ Selamat membaca ~
~ typo bertebaran ~
"Sepertinya, Oh Corporation berkaitan dengan kasus kematian Yuji," ujar Jungwoo.Tubuh Hanna menengang, "M-maksud Oppa?" tanyanya dengan terbata.
"Kemarin aku menemukan rekam medis Yuji yang mungkin saja sengaja di hapus oleh pihak rumah sakit. Aku hanya bisa memulihkan satu file, yaitu biaya rumah sakit Yuji yang semuanya dilunasi oleh Oh Corporation," jelas Jungwoo.
"Yang membuatku bingung adalah, saat itu Yuji masih termasuk dalam tanggungan yayasan Na Compani. Tapi, kenapa malah Oh Corporation yang membayar semua biayanya dan buka pihak Na Compani."
"Aku juga sudah menemukan informasi rahasia mengenai Oh Corporation jika Tuan Oh Sehun bukanlah putra tunggal keluarga Oh. Dia memiliki seorang adik perempuan yang sengaja mereka rahasiakan," lanjut Jungwoo.
Pria itu menatap Hanna, "Aku ingin meminta bantuanmu. Mungkin saja adik perempuan Oh Sehun itu datang ke hotel-"
"Tidak, Oppa!" potong Hanna. "Aku tidak pernah melihat adik Oh Sajangnim datang ke hotel," lanjutnya. Hanna kemudian menarik tangan kirinya yang bergetar dari atas meja kemudian berdiri dari duduknya.
"Oppa, aku ke toilet sebentar," ucapnya.
"Iya."
Hanna segera pergi dan masuk ke dalam toilet. Gadis itu membasuh wajahnya dengan air berulang kali. Dia lalu mendesah kasar dan terduduk di atas kloset. Hanna menyatukan kedua tangannya yang bergetar.
"Apa yang sebenarnya terjadi," gumam Hanna.
Sekitar lima menit, Hanna akhirnya kembali ke meja yang dia tempati bersama Jungwoo. Gadis itu kembali duduk berhadapan dengan pria yang sedang sibuk dengan ponselnya tersebut membuat Hanna penasaran apa yang sedang dilihat pria itu sampai dia begitu serius.
"Jungwoo Oppa," panggil Hanna.
Pria itu menatap Hanna membuat gadis itu terdiam. Tatapan Jungwoo sedikit berbeda sehingga membuat Hanna gugup. Pria itu lalu tersenyum "Hanna-ya, maaf aku harus pergi karena ada kasus yang tiba-tiba harus aku selidiki."
"Iya, Oppa. Gwaenchana."
"Maaf juga tidak bisa mengantarmu kembali ke hotel."
Hanna mengibaskan tangannya. "Aniya. Aku bisa pulang naik taksi. Terima kasih atas traktirannya."
Jungwoo tersenyum. Pria itu kemudian berdiri dan memakai jaketnya yang dia sampirkan pada sandaran kursi. "Lain waktu, ayo bertemu lagi." ucap pria itu dan dibalas anggukan oleh Hanna.
"Aku pergi," pamit Jungwoo.
"Ne!"
Pria itu keluar dari restoran tersebut membuat Hanna menghela napas lega. Hanna segera mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang dan panggilannya segera tersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Rose 》Jaemin
FanficRED ROSE [ON GOING] 🚫 Not for children!! 🚫 21+ 🚫 Mature content Republish Start : 06/01/24 Done : -